PBNU Bakal Benahi Sistem Pendidikan Perguruan Tinggi NU

 Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), Yahya Khalil Staquf pada acara Groundbreaking Perguruan Tinggi NU di Kota Palembang/Foto:RMOL
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), Yahya Khalil Staquf pada acara Groundbreaking Perguruan Tinggi NU di Kota Palembang/Foto:RMOL

Pesatnya perkembangan serta arus perubahan yang terjadi di Indonesia, membuat lembaga pendidikan Nahdatul Ulama (NU) berencana melakukan pembenahan sistem pendidikan, terutama di lingkungan perguruan tinggi NU.


Hal ini diungkapkan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), Yahya Khalil Staquf pada acara Groundbreaking Perguruan Tinggi NU di Kota Palembang, Kamis (3/3). Menurutnya rencana pembenahan tersebut akan berfokus pada kurikulum yang responsif dan dinamis.

"Kita berada di arus perubahan yang berlangsung cepat, maka lembaga pendidikan tinggi harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi itu," kata Gus Yahya, sapaan akrab Ketua Umum PBNU.

Pembenahan tersebut akan dimulai pada salah satu dari 43 perguruan tinggi yang masuk dalam kepengurusan NU. Perguruan tinggi tersebut nantinya akan menjadi inkubasi model terkait rencana yang akan dicanangkan.

Kemudian, Gus Yahya menjelaskan bahwa model kurikulum perguruan tinggi yang akan dicanangkan PBNU tersebut, akan menggunakan sistem big data (basis data besar). Hal tersebut memungkinkan sistem dapat merangkum segala perubahan yang terjadi di masyarakat, sehingga kurikulum bisa digunakan untuk menyusun kurikulum pendidikan. 

"Dari sana kita akan tahu prediksi-prediksi mengenai bentuk perubahan yang akan terjadi dalam waktu tertentu secara berkala," imbuhnya

"Kita akan mulai mendidik anak-anak kita hari ini. Sehingga ketika mereka sudah selesai pendidikannya, akan siap mengatasi realitas dunia baru yang sudah berubah sejak memasuki masa pendidikan," tambahnya.

Oleh sebab itu, pada pembenahan kurikulum mendatang, Gus Yahya berharap bisa membuat mahasiswa atau penerus bangsa yang berkarakter lues, ulet, fleksibel, dan resilience. 

Selain itu terkait metode pengajaran, perguruan tinggi NU akan menerapkan perkuliahan secara virtual dengan mutu yang standar.

"Nanti metode yang kita sudah pikirkan ialah perkuliahan secara virtual. Karena sekarang ini hampir semua peserta atau partisipan di dunia pendidikan sudah terbiasa dengan model pengajaran virtual," pungkasnya.