Meninggal Dunia Akibat Covid-19 di Palembang Sentuh Angka 1.000 Kasus

Ilustrasi (Rmol.id)
Ilustrasi (Rmol.id)

Kasus meninggal dunia akibat Covid-19 di Palembang kini menyentuh angka 1.000 kasus. Angka tersebut berdasarkan pendataan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Palembang, Rabu (11/8).


Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (PP2M) Dinkes Palembang sekaligus juru bicara Covid-19 Palembang, Yudhi Setiawan mengatakan saat ini tren kasus Covid-19 di Kota Palembang sudah mengalami penurunan. Hanya saja, memang angka kematian akibat Covid-19 di Palembang ini masih tinggi.

Berdasarkan data Dinkes Palembang, angka kasus konfirmasi baru Covid-19 di Palembang meningkat sebanyak 221 kasus sehingga totalnya menjadi 27.507 kasus. Sedangkan, kasus sembuh juga mengalami peningkatan yakni sebanyak 446 kasus sehingga total kasus sembuh mencapai 20.877 kasus. Namun, angka kematian akibat Covid-19 juga mengalami peningkatan 11 kasus sehingga total kasus meninggal dunia yakni sebanyak 1.006 kasus.

"Untuk total kasus aktif kini menurun menjadi 5.624 kasus per Rabu, 11 Agustus," katanya.

Dia mengaku saat ini untuk Bed Occupancy Rate (BOR) di Kota Palembang sendiri mencapai 65.33 persen. Pihaknya juga terus gencar melakukan testing dan tracer agar kasus Covid-19 cepat untuk ditangani sehingga dapat menekan angka kasus baru.

"Dalam sehari biasanya kami melakukan testing dan tracing sebanyak 1.000 hingga 2.000 kasus," ujarnya.

Yudhi menambahkan, meski angka kasus aktif Covid-19 berkurang. Namun, terjadi penambahan zona merah untuk wilayah di Kota Palembang. Dimana, saat ini ada enam zona merah di Kota Palembang yakni Gandus, Ilir Timur I, Ilir Timur III, Kalidoni, Kemuning dan Sematang Borang.

"Kami harap masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan dengan 3 M yakni memakai masker dengan benar, menjaga jarak, dan mencuci tangan menggunaan sabun dan air mengalir," tutupnya.