Mengenal Ainun Najib, Ahli IT di Singapura yang Diminta Pulang ke Indonesia

Ahli IT asal Indonesia yang bekerja di Singapura, Ainun Najib. (Istimewa/rmolsumsel.id)
Ahli IT asal Indonesia yang bekerja di Singapura, Ainun Najib. (Istimewa/rmolsumsel.id)

Praktisi Information AND Technology (IT) di Singapura, Ainun Najib sontak menjadi sorotan. Pasalnya, Presiden RI, Joko Widodo meminta para kiai untuk membujuk pendiri KawalCovid19 ini pulang ke Indonesia dan bekerja di dalam negeri.


Hal ini diketahui saat dalam sambutan Presiden RI, Joko Widodo pada acara pengukuhan Pengurus Besar NU di Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (31/1).

“Saya kenal satu orang. Beliau kerja di Singapura sudah lama, tujuh tahun lalu saya kenal. Mengerjakan semua apa pun bisa. Namanya Mas Ainun Najib, masih muda sekali. (Aktivis) NU. Tapi di sana, gajinya sangat tinggi. Kalau diajak ke sini, gajinya harus lebih besar dari Singapura,” kata Jokowi dikutip dari website nu.or.id, Senin (31/1).

Siapa sosok Ainun Najib ini?

Ainun Najib merupakan seorang aktivis Nahdlatul Ulama (NU) yang berasal dari Balongpanggang, Gresik, Jawa Timur dan lahir 20 Oktober 1985. Dia menikah pada September 2009 lalu dengan Nimah Eka Yanti dan tinggal bersama di Singapura. Keduanya ini mengenyam pendidikan sekolah dasar di Madrasah Ibtidaiyyah (MI) Islamiyah

Saat menempuh pendidikan di SMU Negeri 5 Surabaya, Ainun termasuk dalam anggota tim Indonesia dalam Olimpiade Matematika Asia Pasifik di tahun 2003 dan meraih honorable mention. Dia pun melanjutkan pendidikan sarjananya di Universitas Teknologi Nanyang (NTU), Singapura dengan jurusan Teknik Komputer. 

Ketika di NTU, dia menjadi perwakilan perlombaan programer ACM ICPC tahun 2006-2007 bersama dua mahasiswa Indonesia lainnya dan menjuarai ACM ICPC level regional Asia di Teheran, Iran di tahun 2006. Lalu, mereka ikut bertanding di level dunia di Tokyo, Jepang di tahun 2007.

Dia bergabung dengan IBM Singapura sebagai software engineer dan kemudian menjabat sebagai konsultan senior. Ainun dikenal sebagai juru bicara dan salah satu penggagas situs KawalPemilu.org. Situs crowdsourcing digitalisasi dan penghitungan hasil pemilihan presiden 2014 berdasarkan scan formulir C1 dari KPU. 

Pada Maret 2015, Ainun dan rekannya Pahlevi Fikri Auliya meluncurkan situs kawalapbd.org, di tengah-tengah terjadinya sengketa APBD DKI Jakarta 2015 antara pihak pemerintah provinsi dan DPRD Jakarta. Situs ini menjabarkan rencana APBD versi kedua pihak, termasuk menunjukkan perbedaan-perbedaan dan kejanggalan yang ada di kedua anggaran tersebut.

Di tahun 2020, Praktisi IT ini juga meluncurkan KawalCovid19.id atas dasar keprihatinan terhadap kesimpangsiuran informasi yang beredar di masyarakat mengenai Covid-19. Di tahun 2021, situs tersebut mendapatkan penghargaan dari stasiun tv di Indonesia.