Lagi Terlelap Tidur, Seorang Santri Ponpes di Palembang Dibakar

RA santri Ponpes yang diduga dibakar saat sedang tertidur. (ist)
RA santri Ponpes yang diduga dibakar saat sedang tertidur. (ist)

RA (14) seorang santri Pondok Pesantren (Ponpes) Khazanah yang beralamat di Kecamatan Sako Palembang, diduga menjadi korban penganiayaan dengan cara dibakar saat ia terlelap tidur.


Merasa tidak terima dengan kejadian itu, Ibu Kandung korban yakni Kartini membuat laporan polisi di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang, Rabu (18/10) sekitar pukul 22.00.

Berdasarkan data dihimpun, peristiwa yang menimpa RA terjadi Minggu (15/10) sekitar pukul 01.00. Dimana berawal ketika korban sedang terlelap tidur di asrama cowok Ponpes Khazanah.

Lantaran merasa panas di sekujur tubuh, RA pun terbangun dari tidurnya dan melihat celana serta bajunya sudah terbakar. Mendapati hal tersebut, dia pun membangunkan temannya yang sedang tertidur di samping.

Teman korban langsung memberikan pertolongan dan mengobati luka bakar yang dialami RA. Keesokan harinya, korban menceritakan kejadian yang dialaminya ke pihak Ponpes Khazanah serta lukanya kembali diobati.

Selasa, (17/10) siang, korban RA mengeluhkan sakit di bagian luka bakar yang dialaminya. Sehingga, pihak Ponpes Khazanah menghubungi keluarga korban untuk dibawa berobat ke rumah sakit.

Akibat dari kejadian tersebut, remaja yang tercatat sebagai warga Jalan Sematang Borang, Kecamatan Sematang Borang,  Palembang ini mengalami luka bakar tangan sebelah kanan dan paha sebelah kanan.

Terpisah, Kartini ketika dikonfirmasi mengatakan dia tidak mengetahui kejadian yang dialaminya. Namun, dia mendapatkan kabar bahwa anaknya sudah dibakar.

"Kalau kejadian pastinya saya tidak tahu Pak. Tiba-tiba, saya di telpon dan dikabarkan anak saya kabur dari pesantren dan telah dibakar," ungkap Kartini saat diwawancarai awak media. 

Mendapati hal tersebut dirinya mencoba mengkonfirmasi kejadian tersebut ke pihak pesantren. Namun saat itu pihak pesantren malah hendak mengobati korban. "Saya tidak terima, terpaksa melaporkan kejadian ini ke polisi," katanya. 

Lebih jauh Kartini mengatakan, atas adanya laporan tersebut, dirinya berapa laporan ini segera ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian. "Saya berharap laporan saya ditindaklanjuti oleh petugas kepolisian Polrestabes, Palembang pak," ujar dia.

Sementara, mendapati adanya laporan tersebut, petugas piket SPKT, Reksen dan inafis Polrestabes, Palembang langsung mendatangi TKP, guna melaporkan olah TKP dan mengambil keterangan saksi-saksi dilapangan, guna penyelidikan lebih lanjut. 

" laporan korban sudah kita terima dan hingga kini masih dilakukan penyelidikan oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Polrestabes, Palembang," ungkap Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah.[DP]