Korsel Diterjang Banjir Bandang, Presiden Minta Maaf

Banjir di korea/ist
Banjir di korea/ist

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol menyampaikan permintaan maaf kepada warganya atas banjir bandang yang melanda ibu Kota Seoul hingga menelan sembilan korban jiwa.


Hingga hari ini, Rabu (10/8), upaya pembersihan dan pemulihan masih terus dilakukan. Sementara ribuan bangunan dan jalan rusak.

Dalam pernyataannya, Yoon mendesak pemerintah pusat untuk memberikan lebih banyak bantuan keuangan dan bantuan personel kepada pemerintah kota dan daerah untuk mempercepat upaya pemulihan.

Bukan itu saja, Yoon juga menyerukan perbaikan yang signifikan pada sistem pengelolaan banjir termasuk membangun lebih banyak tangki hujan dan terowongan serta meningkatkan teknologi prediksi banjir.

"Dengan adanya teknologi tersebut, kami bisa melihat rekor baru hujan kapan saja. Kami perlu membangun respons cepat, sehingga siap menghadapi situasi yang lebih buruk dari yang kami bayangkan," kata Yoon dikutip dari RMOL.id yang lansir dari The Peninsula.

Menurut Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan, hingga Rabu sore, pekerja telah memulihkan lebih dari 90 persen dari 2.800 bangunan, rumah, jalan dan fasilitas lainnya di wilayah prioritas dalam rencana pemulihan darurat.

Hampir 3.000 pegawai pemerintah, termasuk personel polisi dan pemadam kebakaran, serta puluhan ekskavator dan truk sampah telah dikerahkan dalam upaya pemulihan," lapor kementerian.

Secara terpisah, Militer juga mengerahkan 1.300 tentara, beberapa di antaranya terlihat membersihkan puing-puing dan menyelamatkan perabotan yang ada di daerah banjir.

Belum ada laporan terbaru mengenai kerusakan besar atau tambahan korban di wilayah selatan ibu kota, tempat badan cuaca mengeluarkan peringatan hujan lebat. Selain itu, peringatan tanah longsor juga telah dikeluarkan di lebih dari 30 kota besar dan kecil di Korea Selatan.