Ketum PAN Minta Pemilu Proporional Terbuka, Zulhas: Kan Kita Ini Demokrasi.

etua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan/RMOLJabar
etua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan/RMOLJabar

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan menegaskan PAN menginginkan Pemilu tetap menggunakan sistem proporsional terbuka sebagaimana disuarakan oleh 7 partai politik Parlemen lainnya.


Sosok yang kerap disapa Zulhas itu meyakini, sistem proporsional terbuka sejalan dengan sistem politik demokrasi yang dianut Indonesia.

"Kan kita ini demokrasi. Demokrasi itu intinya agar tidak ada barrier. Tidak ada halangan, orang pilih presiden secara langsung, agar tahu siapa namanya dan orangnya bagaimana dan lain sebagainya," katanya kepada wartawan, seusai mengikuti kegiatan dai Kota Bogor, Sabtu (14/1).

Menteri Perdagangan (Mendag) RI ini menjelaskan, mekanisme pemilihan secara langsung memberi kesempatan kepada masyarakat untuk mengetahui kompetensi dan rekam jejak politisi yang akan mereka pilih. Baik, baik calon walikota, gubernur maupun presiden.

"Termasuk para calon legislatif (caleg) yang akan maju nanti di 2024. Jadi kita inginkan Pemilu secara terbuka," ujarnya.

Menurut Zulhas, jika sistem Pemilu proporsional tertutup diberlakukan maka pelaksanaan Pemilu di Indonesia kembali seperti  zaman dulu. Dengan kata lain akan terjadi kemunduran denokrasi di tanah air.

"Bayangkan kalau kita Pemilu tertutup, ini membuktikan kemunduran demokrasi, bagaimana orang atau masyarakat bisa tahu kita, bagaimana kita bisa tahu aspirasi-aspirasi masyarakat kalau itu dilakukan tertutup," tegasnya.

Tak lupa, Zulhas mengimbau Mahkamah Konstitusi melakukan pertimbangan hukum secara obyektif dan tetap berpijak pada prinsip-prinsip demokrasi.

"Kami berharap apa yang diinginkan oleh kami dan 7 Partai fraksi di DPR menjadi sebuah masukan pertimbangan yang penting bagi Mahkamah Konstitusi (MK) dalam mengambil suatu keputusan nanti. Yang pasti kita inginkan Pemilu proporsional terbuka," tandasnya.