Kepuasan Masyarakat Anjlok, Jokowi Disarankan Rombak Kabinet

Presiden Joko Widodo. (ist/rmolsumsel.id)
Presiden Joko Widodo. (ist/rmolsumsel.id)

Angka kepuasan pada Jokowi, ditemukan Indikator Politik Indonesia turun dari survei pada periode April 2021 yang mencatat kepuasan 64 persen dan pada Juli 2021 tercatat kepuasan masyarakat 59 persen.


Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor. Selain kinerja Wakil Presiden Maruf Amin, anjloknya kepuasan masyarakat terhadap pemerintah disebabkan oleh  kontribusi kerja para menteri Presiden Joko Widodo yang rendah.

"Ini menjadi masalah besar terhadap upaya pelayanan prima kepada masyarakat, karena ketidak becusan dalam bekerja para menteri, publik menjadi apatis dan frustasi terhadap pelayanan," kata Direktur Riser Indonesian Presidential Studies (IPS), Arman Salam saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (28/9).

Dengan mencopot menteri yang tidak becus bekerja, Arman meyakini publik akan menaruh kepercayaan lagi pada pemerintah.

Arman juga mengingatkan Jokowi agar tidak tersandera dengan partai politik. Mengingat dalam beberapa survei kepercayaan masyarakat pada Parpol selalu berada di urutan rendah.

Jokowi, kata Arman harus memanfaatkan momentum publik yang masih percaya pada kepemimpinannya.

"Fanatisme yang tinggi publik terhadap presiden harus dijadikan momentum mengambil langkah strategis cepat, agar kepuasan publik atas kinerja presiden dan pemerintahan dapat pulih kembali," pungkasnya.