Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla, menceritakan asal usul kepemilikan lahan yang dimiliki Calon Presiden Nomor Urut 2, Prabowo Subianto, yang sempat diungkap pada debat Capres.
- Tegaskan Jokowi Tak Penuhi Syarat Ketum Golkar, JK Tolak Munas Dipercepat
- Ngaku Sudah Nonton Dirty Vote, JK: Film Itu Luar Biasa
- Respons Jusuf Kalla Soal Isu Pemakzulan Jokowi
Baca Juga
Lewat jumpa pers di kediamannya, Jalan Brawijaya Raya, Jakarta Selatan, sosok yang akrab disapa JK itu mengakui memfasilitasi Prabowo membeli lahan, saat masih menjabat sebagai wakil presiden.
"Prabowo datang ke kantor saya, dia ingin beli pabrik kertas PT Kiani Lestari milik Bob Hasan, yang macet di Bank Mandiri," tutur JK, Rabu (10/1).
"Saya telepon Dirut Mandiri, Agus Martowardojo. Saya tanya apa benar Kiani kertas akan dijual? Berapa harganya? Akan dijual 150 juta US Dolar dan sudah ada peminat, dari Singapura," sambungnya.
Selanjutnya JK menahan agar lahan itu tidak dijual ke pengusaha luar, dan lebih baik ke pengusaha nasional. Kesepakatan pun terjadi, Prabowo akhirnya membelinya secara tunai.
Pabrik kertas yang ada di Kalimantan itu juga mempunyai lahan untuk hutan industri seluas kurang lebih 200 ribu hektare.
Meski begitu JK memastikan tidak pernah memberikan lahan kepada Prabowo, ia hanya memfasilitasi pembelian antara Prabowo dan Bank Mandiri.
"Jadi bukan saya berikan lahan, tapi dia beli, pabriknya ada izin lahan, tetapi beda kabupaten," kata JK.
Sebelumnya, pada acara konsolidasi relawan se-Provinsi Riau, di GOR Remaja, Pekanbaru, Selasa (9/1), Prabowo menyatakan lahan miliknya berstatus hak guna usaha (HGU).
"Manakala pemerintah memerlukan, saya segera menyerahkan, nggak usah dibawa debatlah," tukas Prabowo. 
- Tegaskan Jokowi Tak Penuhi Syarat Ketum Golkar, JK Tolak Munas Dipercepat
- Jokowi Ajak Anak Muda Indonesia Tidak Apatis Terhadap Politik
- Ngaku Sudah Nonton Dirty Vote, JK: Film Itu Luar Biasa
