IAKMI dan PERSAKMI Papua Minta Lindungi Nakes dari Oknum Keji dan Anarkis di Tanah Papua

Paskalis A Howay, SKM Wakil Ketua Pengurus ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Komda Papua, dan juga Pengurus Perhimpunan Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (PERSAKMI) Komda Papua. (Istimewa/rmolsumsel.id)
Paskalis A Howay, SKM Wakil Ketua Pengurus ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Komda Papua, dan juga Pengurus Perhimpunan Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (PERSAKMI) Komda Papua. (Istimewa/rmolsumsel.id)

Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) dan Perhimpunan Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (PERSAKMI) Komda Papua meminta seluruh pemangku kepentingan di daerah untuk melindungi Tenaga Kesehatan (Nakes) dari oknum keji dan anarkis di tanah Papua.


Hal ini menyusul kasus penyerangan di Puskesmas Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) hingga mengakibatkan seorang nakes yakni Suster Gabriela Meilani, meninggal dunia ketika berupaya menyelamatkan diri pada Senin lalu (13/9).

"Kami turut berbelasungkawa atas gugurnya Gabriela Meilani saat menjalankan tugas beberapa waktu lalu," Wakil Ketua Pengurus IAKMI  sekaligus Pengurus PERSAKMI Komda Papua, Paskalis A Howay, Minggu (19/9).

Melihat kondisi ini, dia meminta agar seluruh pemangku kepentingan di daerah agar dapat memberikan rasa aman dan tentram kepada seluruh tenaga kesehatan yang saat ini bertugas di lokasi-lokasi daerah terpencil baik itu di daerah-daerah pegunungan, daerah-daerah pesisir, daerah pantai dan daerah rawa-rawa dan daerah dimana saja berada.

Menurutnya, pelayanan kesehatan itu mampu menembus seluruh batasan sekat-sekat manusia dan seluruh sendi-sendi kehidupan. Namun, pada kasus Senin lalu. Pihaknya sangat menyayangkan dan sangat prihatin. Dia pun berharap agar kejadian ini tidak terulang kembali.

"jika nakes di ganggu siapa yang mau melayani masyarakat di daerah sulit dan terpencil di tanah Papua. Jika fasilitas ini dirusak, masyarakat setempat tidak dapat menerima pelayanan kesehatan dengan baik entah itu siapa dia baik anak kecil, dewasa dan lansia," ujarnya.

Karena itu, pihaknya berdoa agar kondisi tetap aman dan pembangunan kesehatan dapat terus maju di tanah Papua dan rakyat Papua makin sejahtera didalam kesatuan republik indonesia. "Kami meminta kepada oknum-oknum agar tidak mengulang lagi yang keji dan anarkis terhadap tenaga-tenaga kesehatan dimana saja berada di tanah Papua dan di seluruh Indonesia," pungkasnya