Harga Lebih Murah, Warga Pagar Alam Mulai Buru Beras Bulog

Salah satu agen beras di kota Pagar Alam. (taufik/rmolsumsel.id)
Salah satu agen beras di kota Pagar Alam. (taufik/rmolsumsel.id)

Harga beras premium di Kota Pagar Alam yang berasal dari penggilingan padi lokal mengalami kenaikan dalam beberapa pekan terakhir. Kondisi ini membuat warga Pagar Alam mulai memburu beras Bulog yang harganya jauh lebih murah. 


Saat ini, harga beras premium berkisar Rp14.000 hingga Rp15.000 per kilogram. Sementara beras Bulog hanya Rp 10.900 per kilogram.

Salah satu agen beras Bulog di Pagar Alam, Rasyid mengatakan, bahwa warungnya mendapat jatah beras Bulog dari pemerintah yaitu 1,5 ton per minggu. Kuota tersebut langsung terjual habis dalam waktu 2-3 hari. 

"Saya agen resmi dari Bulog jadi setiap minggu dapat jatah 1,5 sampai 2 ton per minggu. Dulu untuk menghabiskannya butuh waktu seminggu lebih, tapi saat ini hanya dua sampai tiga hari sudah habis terjual," ujarnya kepada Kantor Berita RMOL Sumsel, Kamis (25/10)

Dikatakannya, sesuai dengan aturan pemerintah masyarakat hanya diperbolehkan membeli dua karung saja untuk satu Kepala Keluarga (KK) tiap minggu.

"Aturannya jelas, satu orang hanya dijatahi 2 karung atau 10 kilogram per minggu. Hal ini untuk mencegah ada oknum nakal yang kembali menjual beras ini dengan harga yang tidak sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) dari pemerintah," katanya.

Sementara itu, salah seorang ibu rumah tangga di Kota Pagar Alam, Rini (32) mengatakan, jika dirinya sudah beralih ke beras Bulog bantuan pemerintah sejak satu bulan terakhir. 

"Beras dusun sudah tak terbeli lagi pak, harganya mahal jika dibandingkan harga beras Bulog bantuan pemerintah. Memang untuk kualitas tidak sebanding, tapi daripada tidak makan karena beras mahal lebih baik beli yang murah, yang penting dapur masih bisa berasap," keluhnya.