Hubungan yang kurang harmonis antara Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dengan Wakil Gubernur Musa Rajekshah masih terus menjadi perbincangan politik di wilayah tersebut.
- Sumut Basis Banteng, Edy Rahmayadi Tetap Optimis Amin Rebut 75 Persen
- Gubernur Sumut Dukung Percepatan Rehabilitasi Mangrove
- Saat Gubernur Sumut Edy Rahmayadi Tinggalkan Ruang Rapat dan Temui Massa Demo Tolak Kenaikan Harga BBM
Baca Juga
Pasangan yang terpilih pada Pilgub 2018 itu diketahui kerap saling melontarkan sindiran dalam beberapa kegiatan yang mereka ikuti dan menghiasi pemberitaan di media massa.
Menurut mantan Ketum PP Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, kondisi seperti ini tidak baik bagi Provinsi Sumut. Sehingga dua tokoh ini diminta saling menahan diri.
“Agaknya kedua pejabat publik ini harus saling menahan diri. Mereka harus fokus memimpin ‘Kapal’ Sumatera Utara agar selamat sampai akhir masa tugas. Etika politik harus dijaga, kasihan rakyat Sumut bila keduanya saling ‘jegal’,” katanya dikutip Kantor Berita RMOLSumut, Senin (26/12).
Sosok yang juga menjabat Jurubicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ini menambahkan, dalam perpolitikan memang selalu ada kompetisi. Akan tetapi di dalamnya juga terdapat etika berkompetisi, di mana tidak selamanya perbedaan pandangan politik berujung pada perseteruan yang justru merugikan rakyat selaku pihak yang harus diperjuangkan bersama.
“Saya berharap keduanya menunjukkan kematangan dalam politik. Meninggikan etika, ada saatnya berkompetisi, dan ada saatnya fokus kerja bersama-sama untuk rakyat Sumut. Rakyat butuh teladan kepemimpinan di tengah sepinya negarawan,” pungkasnya.
Saling sindir antara Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah sudah terjadi berulang kali. Namun demikian, keduanya kerap membantah jika di antara mereka terjadi perbedaan pendapat.
- Sumut Basis Banteng, Edy Rahmayadi Tetap Optimis Amin Rebut 75 Persen
- Dirut Bank Sumut Dicopot, Edy Rahmayadi Ingin Kinerja Maksimal
- Gubernur Sumut Dukung Percepatan Rehabilitasi Mangrove