Di luar dugaan siapapun. Amerika Serikat kini berubah mencekam bahkan membara di berbagai kota. Semua itu dipicu oleh tewasnya George Floyd.
- LHKPN Tahun 2021, Harta Kekayaan Lukas Enembe Sebesar Rp 33,78 Miliar
- Gerindra Harus Realistis, Lebih Baik Capreskan Anies Baswedan Ketimbang Prabowo Subianto
- Cak Imin Klaim "Amin" Sudah Kantongi Restu Kiai Ponpes Tertua di Madura
Baca Juga
Tewasnya Floyd membawa awan mendung bagi Amerika Serikat. Pria kulit hitam tersebut meninggal setelah lehernya dijepit dengan lutut oleh seorang petugas polisi kulit putih di Negara Bagian Minnesota.
Video pembunuhan Floyd tersebar di dunia maya. Rakyat AS melakukan aksi protes atas kematian Floyd yang dianggap rasial. Dunia juga melakukan kampanye anti rasisme atas insiden tersebut.
Beberapa hari terakhir, Minneapolis yang merupakan kota tempat kejadian pembunuhan tersebut berlangsung dipenuhi aksi unjuk rasa. Warga yang marah mulai menjarah dan bahkan membakar fasilitas.
Awan mendung di AS tersebut membuat perusahaan holding buatan Google, Alphabet Inc terpaksa untuk menunda perilisan versi beta dari sistem operasi Android 11 terbarunya.
"Kami senang untuk memberi tahu Anda lebih banyak tentang Android 11, tetapi sekarang bukan saatnya untuk merayakannya," ungkap Google dalam pesan yang diunggah di situs web pengembang Android-nya pada Sabtu (30/5/2020).
Seperti dilaporkan Reuters, awalnya, perilisan Android 11 akan dilakukan pada Rabu (3/6). Namun dalam sebuah cuitan, Google mengatakan versi terbaru Android-nya tersebut akan dirilis "segera" tanpa memberikan tanggal.[ida]
- 3 Parpol Koalisi Akan Bahas Nama Pendamping Anies Baswedan Untuk Pilpres 2024
- Massa Membludak, AMIN hingga Suryapaloh Sempat Tertahan di Depan Gedung KPU
- Geruduk Gedung Sate, Ribuan Nakes Honorer di Jabar Minta Diangkat Jadi ASN