Produk teknologi China memang sangat terkenal di pasar internasional. Dengan kualitas yang hampir mirip buatan Barat, produk asal Negeri Tirai Bambu itu banyak digemari karena kerap dibanderol dengan harga yang murah.
- Jelang MotoGP Mandalika, Kompolnas Pastikan Pengaman Siap
- Fabio Quartararo Rebut Pole, Berikut Hasil Kualifikasi MotoGP Mandalika
- Tampil Unik dan Fotogenik, Ini Ubahan New Honda Genio 2022
Baca Juga
Salah satu yang menjadi sorotan adalah mobil listrik China yang dibuat oleh perusahaan BYD. BYD muncul sebagai salah satu sponsor utama dalam Kejuaraan Sepak Bola Eropa 2024, menggantikan perusahaan tuan rumah Jerman, Volkswagen.
Mengutip Bitter Winter pada Jumat (9/2), China menguasai 5 persen pangsa pasar endaraan listrik Uni Eropa, dengan penjualannya tumbuh sebesar 23 persen tahun lalu.
Dengan harga 20 persen lebih murah dibandingkan mobil serupa yang dijual oleh pabrikan Barat, prospek mobil listrik China tampaknya akan cemerlang di Uni Eropa.
Kendati demikian, produk China harus menghadapi tantangan serius, khususnya soal masalah keamanan.
Dalam sebuah laporan, Direktur Program Asia di Dewan Hubungan Luar Negeri Eropa, Janka Oertel mengimbau negara-negara di kawasan itu untuk berhati-hati dengan produk kendaraan listrik China.
Karena diduga mobil itu telah dipasangkan perangkat untuk menyadap informasi pengguna dan dikirimkan ke pemerintah China.
"Di dalam kendaraan, perilaku pengemudi dan penumpang dipantau; di luar, sensor melacak dan menelusuri lingkungan sekitar," ungkap laporan tersebut.
Setelah mengetahui risiko ini, Komisi Eropa hanya memberikan imbauan untuk lebih berhati-hati.
- Alami Gegar Otak Ringan, Repsol Honda Pastikan Marc Marquez Absen di MotoGP Algarve 2021
- Jalin Sinergitas, Indonesia Max Owners Sambangi Kantor Yamaha Indonesia
- Buggati Keluarkan Skuter Listrik Seharga Rp13 Juta