Dalam Persidangan, Bharada E Sebut Putri Candrawathi Dengar Saat Ferdy Sambo Sampaikan Skenario Pembunuhan

Ist/Rmolsumsel.id
Ist/Rmolsumsel.id

Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi diyakini mendengar saat Sambo menceritakan skenario pelecehan hingga terjadinya pembunuhan di hadapan ajudannya, Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E.


Begitu yang diungkapkan oleh Eliezer saat menjadi saksi untuk terdakwa Sambo dan Putri dalam kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa siang (13/12).

Eliezer bercerita, awalnya dirinya dipanggil untuk menghadap Sambo di lantai tiga di rumah Saguling. Pada saat itu, Sambo mempertanyakan kejadian di Magelang.

Eliezer pun mengaku tidak mengetahui adanya sebuah kejadian di Magelang. Setelah itu, Sambi bercerita bahwa istrinya, Putri telah dilecehkan oleh Yosua.

Eliezer pun mendengar pernyataan Sambo yang menilai Yosua harus dikasih mati. Setelah itu, Eliezer diperintahkan Sambo untuk membunuh Yosua.

"Saya lihat ke bapak, bapak nangis, terus bilang 'nanti kamu yang bunuh Yosua ya, karena kalau kau yang bunuh, saya yang akan jagakan, tapi kalau saya yang bunuh, gak ada yang jaga kita'. Saya cuma diam pada saat itu Yang Mulia," ujar Eliezer saat menjadi saksi untuk terdakwa Sambo dan Putri.

Setelah itu, Sambo membeberkan skenario pembunuhan terhadap Yosua dengan skenario bahwa Yosua melakukan pelecehan terhadap Putri.

"Lalu dia bilang begini, 'jadi gini Chard, lokasinya di 46, nanti di 46 itu ibu dilecehkan sama Yosua, terus ibu teriak, kamu respon, terus Yosua ketahuan, Yosua tembak kamu, kau tembak balik Yosua, Yosua yang meninggal'. Pada saat itu saya langsung kaget Yang Mulia," jelas Eliezer menceritakan ulang pernyataan Sambo saat membeberkan skenario pembunuhan.

Mendengar itu, Hakim Ketua lantas mempertanyakan apakah Putri mendengar rencana skenario yang disampaikan Sambo kepada Eliezer.

"Pada saat Ferdy Sambo menyampaikan hal itu kepada saudara, itu dengan suara berbisik atau suara yang terdengar, menurut saudara Putri mendengar?" tanya Hakim Ketua.

"Dia disamping (duduk di samping Sambo) Yang Mulia. Pasti mendengar Yang Mulia," jawab Eliezer.

Skenario itu kata Eliezer, terus disampaikan secara berulang-ulang oleh Sambo yang juga ada Putri di samping Sambo.

"Baru dia bilang 'sudah kamu nggak usah takut, karena posisinya itu, kamu bela ibu, yang kedua kamu bela diri karena dia nembak duluan'. Dijelaskan lagi berulang-ulang tentang skenario Yang Mulia," kata Eliezer.

Sambil menceritakan itu, Eliezer mengaku sempat mendengar Putri ngobrol dengan Sambo. Akan tetapi, Eliezer mengaku tidak mendengar isi obrolan secara jelas.

"Tapi sepintas-sepintas tentang pertama bahas CCTV Duren Tiga Yang Mulia, habis itu ngomong lagi membahas tentang sarung tangan Yang Mulia. Habis itu, sudah dijelaskan berulang-ulang ke saya Yang Mulia, dia nyender lagi baru bertanya 'senpi kamu mana?' senpi saya masih di samping Yang Mulia, siap ada bapak," jelas Elizer.

Setelah itu, Eliezer melihat Sambo mengeluarkan sesuatu benda, namun tidak ingat dikeluarkan dari kantung atau dari mana.

"Langsung ambil keluarin, 'kau tambah amunisimu', kasih satu kotak peluru Yang Mulia ke saya," terang Eliezer.

Eliezer menjelaskan, satu kotak tersebut berisi banyak peluru atau amunisi. Setelah itu, Eliezer menambahkan senjatanya dengan amunisi yang diberikan Sambo. Pada saat itu, amunisi yang ada di senjata Eliezer hanya berisi tujuh peluru.

"Saya tidak memastikan Yang Mulia untuk tambahnya berapa Yang Mulia," kata Eliezer.