Media massa memiliki peranan strategis dalam menciptakan opini yang berkembang di masyarakat. Terutama dalam pemulihan pasca bencana yang menyerang suatu wilayah.
- Danrem 044/Gapo Cek Kesiapan Pengamanan Pilkada di Tiga Wilayah
- Danrem 044 Gapo Pantau Proyek Sumur Bor untuk Kebutuhan Air Bersih di Kampung Serang
- Danrem 044/Gapo Raih Penghargaan di Festival LIKE 2024 atas Kontribusi dalam Pelestarian Lingkungan
Baca Juga
Hal itu diungkapkan Danrem 044/Garuda Dempo (Gapo) Kodam II Sriwijaya, Brigadir Jenderal TNI Muhammad Thohir saat menerima audiensi jajaran redaksi Kantor Berita RMOL Sumsel di kantornya, Senin (12/8).
Dia menceritakan pengalamannya saat menjabat sebagai Kapendam XIII/Merdeka, 2018 silam. Saat itu, wilayah tempatnya bertugas yakni Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) sedang dilanda bencana gempa disertai tsunami.
Bencana maha dahsyat itu tak hanya menyebabkan ribuan korban jiwa. Tapi juga merusak bangunan, infrastruktur, fasilitas umum seperti listrik, air dan jaringan telekomunikasi terputus.
Di tengah situasi itu, masyarakat juga harus menghadapi sejumlah oknum tak bertanggung jawab yang melakukan penjarahan hingga penghadangan di berbagai titik wilayah.
"Dalam kondisi serba terbatas itu, kabar mengenai banyaknya aksi penjarahan dan pencurian bantuan terus menyebar. Kondisi itu menyebabkan orang yang tadinya mau datang memberi bantuan menjadi takut," kenang Danrem.
Lebih lanjut Danrem menceritakan, saat itulah dirinya langsung mengkoordinir jurnalis yang bertugas untuk dapat memberikan secara utuh kondisi wilayah Kota Palu. Sebab, informasi yang tersaji saat itu hanya bercerita mengenai kondisi buruknya saja.
"Padahal, banyak juga cerita-cerita baik yang bisa diangkat. Bagaimana aparat keamanan memberikan jaminan pengawalan dalam penyaluran bantuan ke masyarakat. Proses evakuasi dan upaya-upaya lainnya yang dapat membangkitkan semangat masyarakat untuk pulih," terang Danrem didampingi Kasi Intel Korem 044/Gapo, Kolonel Arief, Kasi Pers, Letkol Irdhan dan Kapenrem, Mayor Jauhari.
Alhasil, berkat berbagai pemberitaan positif itu, pemulihan infrastruktur di Kota Palu berlangsung cepat. Sebab, sejumlah bantuan dari berbagai lembaga dunia terus tersalurkan.
"Pemulihannya begitu cepat berkat peran serta dari insan media yang bertugas saat itu," ucapnya.
Untuk itulah, dia juga meminta peran serta media dalam menekan angka kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Sumsel. Menurutnya, selama ini media lebih berfokus terhadap kejadian bencana yang melanda. Bukan terhadap upaya penanganan serta pencegahan yang dilakukan.
"Upaya mitigasi saat ini sedang dilakukan untuk menekan angka kebakaran. Dalam waktu dekat, kami segera berkunjung ke Kabupaten OKI dan Muba yang menjadi titik rawan Karhutla. Kami harap, media dapat berperan memberikan edukasi mengenai bahaya Karhutla ini kepada masyarakat," tegasnya.
Sementara itu, Pemimpin Redaksi Kantor Berita RMOL Sumsel, Muhammad Fajar Wiko mengatakan, prajurit TNI menjadi garda terdepan dalam menangani setiap kondisi genting yang terjadi di negeri ini. Mulai dari penanganan bencana, wabah penyakit hingga menjamin ketahanan pangan negara.
"Bahkan, baru-baru ini Panglima Agus memberi pernyataan TNI bukan lagi dwifungsi tapi multifungsi. Itu merujuk dari peran prajurit TNI dalam berbagai hal," katanya.
Dia berharap, TNI dan media massa khususnya Kantor Berita RMOL Sumsel dapat bersinergi kedepannya. "Secara kelembagaan, kami berharap dapat bersinergi satu sama lain," tandasnya.
- Danrem 044/Gapo Cek Kesiapan Pengamanan Pilkada di Tiga Wilayah
- Danrem 044 Gapo Pantau Proyek Sumur Bor untuk Kebutuhan Air Bersih di Kampung Serang
- Pemprov Sumsel Apresiasi Lomba Esai Andai Aku Menjadi Gubernur: RMOLSumsel Membangun Daerah Melalui Kreativitas Pelajar