Presiden Donald Trump lebih ramai mulutnya daripada tindakannya dalam mengatasi Pandemi Virus Corona 2019 (Covid-19). Saking buruknya penanganan pandemi ini di Amerika Serikat digambarkan sebagai 'chaos'.
- Dewan Pers Gelar Seminar Bahas RUU KUHP demi Tegakkan Kebebasan Pers
- Rahimandani Dikenal sebagai Sosok Inspiratif di Kalangan Fokal IMM
- Bawaslu Sumsel Rekomendasikan Penghitungan Ulang Suara DPR RI di OKU Selatan
Baca Juga
Penilaian tersebut disampaikan oleh mantan Presiden AS Barack Obama dalam konferensi virtual dengan mantan anggota pemerintahannya pada Sabtu (9/5/2020).
Seorang sumber mengatakan kepada Reuters, Obama mendesak para pendukungnya, 3.000 anggota Asosiasi Alumni Obama, untuk mendukung calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden agar bisa menggeser Trump pada pemilihan 3 November.
Dalam seruannya itu, Obama mengatakan, pemilihan sangat penting karena saat ini AS bukan melawan individu atau partai politik tertentu.
"Apa yang kita lawan adalah tren jangka panjang di mana menjadi egois, menjadi suku, terpecah, dan melihat orang lain sebagai musuh, telah menjadi dorongan kuat dalam kehidupan Amerika," ujarnya.
Obama mengatakan, hal tersebut menjadi salah satu alasan mengapa respons terhadap krisis global saat ini terhambat.
"Itu akan menjadi lebih buruk bahkan dengan yang terbaik dari pemerintah. Ini telah menjadi bencana yang sangat kacau ketika pola pikir itu dioperasionalkan dalam pemerintahan kita," lanjut Obama menjelaskan.
"Itu sebabnya saya akan menghabiskan waktu sebanyak yang diperlukan dan berkampanye sekeras yang saya bisa untuk Joe Biden," imbuhnya.
Ketika ditanya perihal pernyataan tersebut, kantor Obama menolak untuk memberikan komentar. Sementara jurubicara Gedung Putih, Kayleigh McEnany mengatakan, respons Trump terhadap pandemik Covid-19 telah menyelamatkan nyawa orang AS.
"Sementara Demokrat sedang melakukan perburuan palsu terhadap Presiden Trump, Presiden Trump menutup perjalanan dari China. Sementara Demokrat mendorong pertemuan massa, Presiden Trump mengerahkan PPE, ventilator, dan pengujian di seluruh negeri," katanya menyindir Partai Demokrat.
Dalam jajak pendapat nasional, sudah terjadi persaingan ketat antara Trump dan Biden. Enam bulan menjelang pemilihan, Biden tampak memimpin di beberapa negara bagian. [ida]
- Ulah Wali Kota Palembang Ini Bikin Fraksi PDI Perjuangan Berang
- Sentil I Wayan Koster, Hensat: Turis Israel Juga Banyak Berlibur di Bali
- Usung Tema Valentine, TPS di Palembang Dikemas Serba Pink, Dapat Cokelat Setelah Nyoblos