Kerjasama dibangun Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dengan Google, dalam rangka menangkal disinformasi tentang Pemilu 2024.
- Bawaslu OKI Umumkan Nama Panwascam yang Lolos Seleksi, Berikut Daftarnya
- Tak Buat Aturan Pencalonan Kepala Daerah Independen, KPU Kembali Dilaporkan
- Bawaslu PALI Buka Penjaringan Pengawas Kelurahan dan Desa, Simak Jadwal dan Persyaratannya
Baca Juga
Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty menjelaskan, Google memiliki program yang bisa menangkal misinformasi yang semakin merajalela di dunia maya.
"Kita membuat sesuatu yang tidak kaku, ada lucunya, tapi membuat orang waspada akan misinformasi yang ada," ujar Lolly saat rapat kerja dengan Google Indonesia, Jumat (11/8).
Dia menjelaskan, Google berencana membantu Bawaslu mengedepankan program-program yang kreatif, agar kesalahan informasi tentang pemilu terhindarkan.
"Kalau dilihat dari programnya, sepertinya, cara Google ini menjadi hal yang pas dalam mengkampanyekan isu kepemiluan," tuturnya.
Lebih dari itu, Lolly menegaskan fokus kerja Bawaslu jelang kampanye Pemilu 2024. Di mana, terdapat 3 isu utama yang harus diawasi dengan maksimal.
Mantan anggota Bawaslu Provinsi Jawa Barat itu menyebut antipolitik uang, netralitas ASN, dan politisasi SARA sebagai isu-isu yang patut dicermati masyarakat ketika merebak di dunia maya.
"Nah ini menjadi fokus Bawaslu karena tiga isu selalu jadi trending setiap pemilu. Saya percaya tim Google, dapat menyampaikan materi ini dengan konten yang kreatif," demikian Lolly menambahkan.
- Bawaslu OKI Umumkan Nama Panwascam yang Lolos Seleksi, Berikut Daftarnya
- Hadir Langsung di Sidang DKPP, Korban Terduga Asusila Ketua KPU Sempat Diperiksa Psikolog
- JMSI Siap Dukung Polda Sumut Ciptakan Kondusifitas Jelang Pilkada Serentak 2024