Alasan Ketua DPRD OKU Ogah Nyabup, Mbak Cici: Pasangan Lawan, Bukan Musuh !

Partai Gerindra di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) mempunyai "nilai tawar" cukup tinggi lantaran statusnya sebagai partai pemenang Pemilu di OKU dengan memiliki jumlah 5 kursi di DPRD setempat.

Artinya, jika Gerindra berani mengusung calon sendiri di Pilkada serentak Desember mendatang, partai besutan Prabowo Subianto itu hanya butuh dua kursi lagi.

Dengan kata lain, berkoalisi dengan partai lain (yang punya minimal 2 kursi) sebagai syarat pencalonan 20 persen perolehan kursi untuk dapat menghantarkan kandidat yang akan diusung.

Pertanyaannya, kenapa Gerindra tidak mengusung calon sendiri di Pilkada kali ini? Padahal ada nama H. Marjito Bachri disana, yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPRD OKU.

Ya. Kang Jito (panggilan akrab H. Marjito Bachri) sendiri, disebut-sebut kader Gerindra yang sangat mumpuni untuk didorong baju. Baik dari segi finansial maupun ketokohan.

Ia juga terbukti mampu mengangkat derajat partai Gerindra di OKU. Dari yang dulunya (Pileg 2014) hanya satu kursi, mampu melejit mendapat lima kursi di Pileg 2019.

Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Sumsel, Kartika Sandra Desi, membeberkan sejumlah alasan kenapa Gerindra tidak mengusung H. Marjito Bachri, sebagai Cabup OKU di Pilkada serentak Desember mendatang.

"Memang dianya (Marjito,red) belum mau. Artinya masih konsentrasi menjadi ketua DPRD OKU dulu," ungkap Mbak Cici, panggilan Kartika Sandra Desi.

Dengan berbagai alasan diatas tadi, sebetulnya DPD Gerindra Sumsel diakui dia, juga sangat mendorong agar Jito mau maju di Pilkada OKU ini.

"Tapi saking belum maunya dia maju, Marjito bilang bahwa yang jadi bakal lawannya itu (pasangan incumbent,red), bukan musuh," ungkap Cici lagi.

Meski demikian, kemungkinan besar di masa yang akan datang, Marjito akan maju nyalon Bupati.

"Dan kita berharap seperti itu. Kalau sekarang mungkin beliau belum siap," tegasnya.

Diketahui, DPP Partai Gerindra akhirnya memberikan surat mandat kepada pasangan H. Kuryana Azis - Johan Anuar (BEKERJA) untuk maju di Pilkada serentak di Kabupaten OKU.

Alasan Gerindra dukung Kuryana-Johan, dibeberkan Cici, karena selama ini beliau berdua sudah membangun OKU. Kedua keadaan OKU kondusif dibawah kepemimpinannya, dan ketiga selama ini Kuryana-Johan bisa berkolaborasi dan bersinergi dengan baik bersama Gerindra.

"Jadi, kader Gerindra wajib memenangkan pasangan BEKERJA. Insya Allah, kader kami sudah teruji dan terbukti solid, satu arah dan tujuan," katanya.

Bicara target, lanjut Cici, tentunya secara bersama-sama adalah kemenangan yang diraih.

"Ya, kalau nanti mereka gak ada musuh, mudah-mudahan kemenangan diatas 80 persen. Kalau pun ada musuhnya, target menang diatas 60 persen-lah. Mudah-mudahan," tandasnya.[R]


[rmol]. Partai Gerindra di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) mempunyai "nilai tawar" cukup tinggi lantaran statusnya sebagai partai pemenang Pemilu di OKU dengan memiliki jumlah 5 kursi di DPRD setempat.

Artinya, jika Gerindra berani mengusung calon sendiri di Pilkada serentak Desember mendatang, partai besutan Prabowo Subianto itu hanya butuh dua kursi lagi.

Dengan kata lain, berkoalisi dengan partai lain (yang punya minimal 2 kursi) sebagai syarat pencalonan 20 persen perolehan kursi untuk dapat menghantarkan kandidat yang akan diusung.

Pertanyaannya, kenapa Gerindra tidak mengusung calon sendiri di Pilkada kali ini? Padahal ada nama H. Marjito Bachri disana, yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPRD OKU.

Ya. Kang Jito (panggilan akrab H. Marjito Bachri) sendiri, disebut-sebut kader Gerindra yang sangat mumpuni untuk didorong baju. Baik dari segi finansial maupun ketokohan.

Ia juga terbukti mampu mengangkat derajat partai Gerindra di OKU. Dari yang dulunya (Pileg 2014) hanya satu kursi, mampu melejit mendapat lima kursi di Pileg 2019.

Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Sumsel, Kartika Sandra Desi, membeberkan sejumlah alasan kenapa Gerindra tidak mengusung H. Marjito Bachri, sebagai Cabup OKU di Pilkada serentak Desember mendatang.

"Memang dianya (Marjito,red) belum mau. Artinya masih konsentrasi menjadi ketua DPRD OKU dulu," ungkap Mbak Cici, panggilan Kartika Sandra Desi.

Dengan berbagai alasan diatas tadi, sebetulnya DPD Gerindra Sumsel diakui dia, juga sangat mendorong agar Jito mau maju di Pilkada OKU ini.

"Tapi saking belum maunya dia maju, Marjito bilang bahwa yang jadi bakal lawannya itu (pasangan incumbent,red), bukan musuh," ungkap Cici lagi.

Meski demikian, kemungkinan besar di masa yang akan datang, Marjito akan maju nyalon Bupati.

"Dan kita berharap seperti itu. Kalau sekarang mungkin beliau belum siap," tegasnya.

Diketahui, DPP Partai Gerindra akhirnya memberikan surat mandat kepada pasangan H. Kuryana Azis - Johan Anuar (BEKERJA) untuk maju di Pilkada serentak di Kabupaten OKU.

Alasan Gerindra dukung Kuryana-Johan, dibeberkan Cici, karena selama ini beliau berdua sudah membangun OKU. Kedua keadaan OKU kondusif dibawah kepemimpinannya, dan ketiga selama ini Kuryana-Johan bisa berkolaborasi dan bersinergi dengan baik bersama Gerindra.

"Jadi, kader Gerindra wajib memenangkan pasangan BEKERJA. Insya Allah, kader kami sudah teruji dan terbukti solid, satu arah dan tujuan," katanya.

Bicara target, lanjut Cici, tentunya secara bersama-sama adalah kemenangan yang diraih.

"Ya, kalau nanti mereka gak ada musuh, mudah-mudahan kemenangan diatas 80 persen. Kalau pun ada musuhnya, target menang diatas 60 persen-lah. Mudah-mudahan," tandasnya.