12 Desa dan Ratusan Hektare Sawah di Empat Lawang Terendam Banjir

Salah satu fasilitas yang terdampak banjir bandang di Empat Lawang. (Istimewa/rmolsumsel.id)
Salah satu fasilitas yang terdampak banjir bandang di Empat Lawang. (Istimewa/rmolsumsel.id)

Sebanyak 12 desa di Kecamatan Pasemah Air Keruh (Paiker), Kabupaten Empat Lawang, Sumsel terendam banjir. Akibat banjir tersebut, ratusan rumah dan ratusan hektare lahan sawah terendam banjir.


Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Ansori mengatakan berdasarkan laporan dari BPBD Empat Lawang, banjir ini terjadi karena hujan deras yang mengguyur Kabupaten Empat Lawang sejak pagi hingga malam hari, Jumat kemarin (22/10). Akibatnya, air di daerah perbukitan hulu sungai mengalir ke Sungai Air Hitam yang menyebabkan sungai tersebut meluap. Kemudian, air tersebut bermuara ke Sungai Air keruh sehingga sungai itupun ikut meluap dan menyebabkan banjir bandang.

"Akibatnya, 12 desa disana terendam banjir dan merusak sejumlah ratusan rumah hingga ratusan hektare lahan persawahan," katanya, Sabtu (23/10).

Ke-12 desa tersebut yakni Desa Talang Padang, Desa Bandar Agung, Desa Tanjung Beringin, Desa Lawang Agung, Desa Keban Jati, Desa Talang Randai, Desa Padang Gelai, Desa Muara Rungga, Desa Muara Sindang, Desa Muara Aman dan Desa Air Mayan. Menurutnya, desa yang paling mengalami dampak berat yakni Desa Lawang Agung.

Di desa tersebut, satu unit rumah terbawa arus. Kemudian, ratusan karung padi hasil panen juga hanyut dan puluhan karung beras ikut terendam. Tak hanya itu, dua unit mobil dan peralatan rumah tangga juga ikut terendam. Sedangkan, di Desa Talang Padang satu jembatan gantung mengalami putus total. "Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini," ujarnya. 

Saat ini, dia mengaku Camat Paiker, dan pimpinan puskesmas telah membentuk posko kesehatan dan posko siaga bencana di wilayah tersebut. Bahkan, satu unit damkar telah dikerahkan untuk membersihkan material yang menumpuk dijalan. Untuk kondisi saat ini beberapa desa sudah mulai surut, sebagian masyarakat juga telah membersihkan lumpur dan material yang masuk ke dalam rumah.

"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap siaga terhadap bencana banjir karena saat ini sudah memasuki musim hujan," pungkasnya.