Menyikapi upaya menekan penyebaran corona di tanah air, Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) menggandeng PT Agra Teknologi Selaras (AgraTek) segera menerapkan pembayaran non-tunai atau uang elektronik.
- Atasi Krisis Listrik, Finlandia Mulai Uji Coba Pembangkit Nuklir
- Gereja Ortodoks Ukraina Tetapkan Natal jadi Tanggal 25 Desember
- Baru Menjabat 45 Hari, Liz Truss Mundur Sebagai PM Inggris Karena Gagal Pulihkan Ekonomi
Baca Juga
Ketua Kowantara, Mukroni di Tangerang, Banten, mengatakan salah satu bagian dari program Kowantara adalah memberikan pelatihan mengenai manajemen keuangan kepada anggota.
Menurut dia, hal itu pun berlaku saat ini di saat pandemi, di mana anggota kowantara diharapkan memanfaatkan teknologi dalam transaksi.
Diharapkan, dengan penerapan itu perekonomian di sektor mikro akan tumbuh, dan memberikan manfaat kepada pedagang.
Terkait kerja sama, kata dia, nantinya PT Agra Teknologi Selaras akan menempelkan kode QRIS di setiap warung pedagang (warteg) yang tergabung dalam Kowantara, sehingga pembeli yang melakukan pembayaran cukup melakukan scan "barcode" tersebut.
"Ini akan kita sosialisasikan ke beberapa pedagang warteg dahulu dan ditargetkan menyeluruh, karena akan lebih mudah bagi pedagang dan bagian dari penerapan protokol kesehatan," kata Mukroni.
Direktur Utama PT Agra Teknologi Selaras (AgraTek) Yasir Arafat mengatakan tahap awal jumlah warteg yang akan menggunakan sistem ini sebanyak 200an. Sementara itu, untuk anggota Kowantara sendiri untuk wilayah Jabodetabek ada 6.000 warung nasi.
"Dengan adanya layanan ini, pembeli tak perlu membawa uang karena pembayaran dapat dilakukan secara nontunai, dan penjual pun bisa mengambil uang yang diperoleh melalui mekanisme yang mudah dan kami siapkan," katanya.
PT Agra Teknologi Selaras (AgraTek) merupakan penyedia "merchant" QRIS dari Bank CIMB Niaga.
Sejumlah layanan pembayaran nontunai telah terintegrasi dalam layanan tersebut seperi OVO, Dana, dan LinkAja.
- Ke Friends Coffee Palembang Yuk, Bisa Nongkrong Sambil Ngopi
- Gelar Open House Selama Empat Hari, Sultan Palembang Ajak Masyarakat Untuk Terus Jalin Silaturahmi
- Banjir Meluas ke Kazakhstan, Rusia Evakuasi Lebih dari 100.000 Warga