Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memungkinkan untuk pindah haluan ke Partai Golkar untuk membentuk koalisi baru. Dua partai itu, sudah cukup untuk memenuhi syarat presidential threshold (PT) 20 persen.
- Bahlil Buka Pintu Golkar Untuk Jokowi
- Prabowo Diingatkan Soal Gelagat Bahlil Bak Duri Dalam Daging
- Gugatan Munas Golkar Digelar, Menkumham Diminta Tunggu Putusan Hukum
Baca Juga
Dikatakan pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga, peluang ke arah koalisi tentu terbuka bila Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mendapat porsi cawapres. Sementara Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto jadi capresnya.
“Peluang itu bisa juga disambut Golkar bila PPP dan PAN tetap menginginkan calonnya menjadi capres. Golkar bisa saja kehilangan kesabaran dengan meninggalkan PPP dan PAN,” kata Jamiluddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (11/2).
Kalau hal itu terjadi, kata Jamiluddin, maka Gerindra akan menghadapi ganjalan politik. Terlebih, jika PPP dan PAN kemudian tetap bersama Golkar, tentu jalan Gerindra akan lebih sulit. Bahkan, untuk membuka peluang berkoalisi dengan PDI Perjuangan
“Karena belum tentu PDIP mau mengusung Prabowo jadi capres,” pungkasnya.
- PAN Kirim Sinyal Tak akan Dukung Gibran di Pilpres 2029
- Legislator PAN Desak Investigasi Tragedi Tewasnya Tiga Pekerja di Sumur Limbah Pabrik
- Gerindra Tegaskan Syukri Zen Bukan Lagi Kader Partai