Meskipun masuk dalam periode musim kemarau, Indonesia masih bisa dilanda hujan akibat pengaruh La Nina yang membuatnya menjadi kemarau basah. Tidak heran, hujan lebat hingga ringan masih sering terjadi.
- Malaysia Dinilai Kompromi Soal Perbatasan dengan Indonesia, Muhyiddin Minta PM Anwar Ibrahim Beri Penjelasan
- Kecelakaan Saat Syuting, Aktor India Shahrukh Khan Dioperasi di AS
- Bos Tesla Bakal Beli Twitter 44 Miliar USD
Baca Juga
Bagi pemilik kendaraan roda empat atau mobil, hal tersebut tentu tidak terlalu menjadi masalah. Sebab memungkinkan pengendara tetap bisa beraktivitas meski di luar sedang terjadi hujan yang lebat.Kendati demikian, hujan ternyata memiliki dampak buruk bagi kendaraan.
Dikutip dari Otodriver.com, mekanik bengkel detailing JC Autocar, Asep bahwa hujan merupakan hal yang krusial bagi kesehatan cat mobil. Pasalnya, hujan mengandung asam, mineral, dan senyawa kimia yang mampu merusak cat dalam jangka waktu lama.
“Terlebih apabila hujan itu terjadi pada awal-awal musim, karena kandungan asam pada air hujan relatif tinggi,” katanya.
Asep mengatakan, meskipun merusak dalam jangka waktu yang lama, namun perubahan akibat air hujan dapat dilihat seiring berjalannya waktu. Hal ini diawali dengan cat yang buram, kemudian lambat laun menjadi kerak dan susah untuk dibersihkan.
Oleh sebab itu, penting bagi pemilik kendaraan untuk membilas mobil denga air bersih ketika sehabis diterpa hujan.
“Caranya sederhana saja, cukup bilas sehingga air hujan tidak lagi berbekas di permukaan cat. Bahkan untuk hasil maksimal disarankan menggunakan sabun cuci mobil,” ujarnya.
Kemudian setelah dilakukan pembilasan, pemilik mobil dapat mengeringkannya menggunakan kain microfiber untuk mendapatkan hasil maksimal dan mencegah goresan pada bodi mobil.
- Polisi Selidiki Penyebab Terbakarnya Mobil di SPBU Muara Enim
- Kawanan Pencuri Mobil Suzuki Ertiga di Banyuasin Tertangkap, Seorang Pelaku Ditembak
- Mogok di Perlintasan Rel Kereta Api, Kijang Kapsul Ringsek Dihantam Babaranjang di Muara Enim