Pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut “biru terlepas dari pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)” lantaran mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dinilai sebagai sindiran keras PDIP ke Partai Nasdem.
- Muchendi Masih Mencari Calon Wakilnya di Pilkada OKI, Begini Kriterianya
- Jaksa KPK Bakal ‘Seret’ Sahroni Nasdem dan Joice Triatman ke Persidangan Kasus SYL Pekan Depan
- Jadi Kader Tunggal, Iwan Tuaji Optimis Bakal Diusung NasDem di Pilkada PALI
Baca Juga
Namun demikian, Direktur Eksekutif Voxpoll Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai sindiran itu tidak tepat disampaikan PDIP. Sebab, tidak ada korelasi antara hasil kerja keras pemilu 2019 dengan pemilu 2024.
“Apakah jangan-jangan takut, kemudian menghukum Nasdem agar menterinya mundur dan keluar dari koalisi Jokowi lantaran Nasdem mengusung Anies sebagai capres untuk pemilu 2024?” kata Pangi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (12/10).
Kata Pangi, Partai Nasdem kini sudah mampu untuk berjalan sendiri. Sekalipun, PDIP agaknya masih ingin Nasdem menunggu arahan dan instruksi Presiden Jokowi mengenai ke mana arah dukungan akan diberikan terkait Pilpres 2024.
“Namun ternyata Nassdem sudah tidak lagi partai pengikut, tapi partai yang ingin menentukan peta politik 2024. Jadi king maker!” pungkasnya.
- Muchendi Masih Mencari Calon Wakilnya di Pilkada OKI, Begini Kriterianya
- Jaksa KPK Bakal ‘Seret’ Sahroni Nasdem dan Joice Triatman ke Persidangan Kasus SYL Pekan Depan
- JMSI Siap Dukung Polda Sumut Ciptakan Kondusifitas Jelang Pilkada Serentak 2024