Waspada, Modus Penipuan Ini Sering Digunakan Pelaku saat Ramadan

Ilustrasi (istimewa/rmolsumsel.id)
Ilustrasi (istimewa/rmolsumsel.id)

Modus penipuan untuk mendapatkan keuntungan yang instan sepertinya tidak ada habisnya. Pasalnya, terdapat modus penipuan baru yang sering terjadi saat Ramadan, yakni voucher Ramadan palsu.


Seperti dijelaskan Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri melalui akun Instagram resminya, @ccicpolri bahwa modus penipuan pemberian voucher belanja tersebut biasa dilakukan melalui link yang dikirim melalui media sosial seperti WhatsApp, Telegram, dan lain-lain.

"Biasanya metode penipuan ini berupa link voucher diskon pada saat Ramadan. Dimana penerima pesan ini harus mengklik link tersebut untuk mendapatkan hadiah atau voucher palsu," tulisnya.

Tidak hanya itu, modus penipuan lainnya juga dilakukan dengan modus menang undian atau Tunjangan Hari Raya (THR) berhadiah. Modus kali ini dilakukan melalui telpon, chat media sosial, atau saran lainnya.

Penipuan ini biasanya akan mengatasnamakan pihak bank, e-comerce, atau pihak dompet digital lainnya. Nantinya terdapat beberapa persyaratan yang apabila diikuti akan merugikan, seperti permintaan kode OTP.

Polri menyebutkan, modus penipuan seperti ini memiliki ciri-ciri, yakni penipu akan mengirimkan pesan berisi link palsu yang menyerupai website resmi bank atau dompet digital. 

"Jika diklik kamu akan diminta untuk login dan mengisikan data-data pribadi seperti usaername, password, nomor kartu kredit/debit, dan lain-lain," lanjutnya.

Data-data yang diisikan tersebutla yang nantinya digunakan penipu untuk melakukan kejahatannya terhadap korban. Oleh sebab itu, Polri mengimbau agar masyarakat jangan mudah tergiur dan tertipu dengan diskon agau undian berhadiah lainnya.