Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Palembang, M Raimon Lauri AR, mengimbau seluruh warga Palembang untuk segera menyelesaikan pembayaran Pajak Bumi Bangunan (PBB) sebelum batas waktu yang ditetapkan pada 30 September 2024.
- BNI Blokir 214 Rekening yang Diduga Terlibat Judi Online
- Kasus Korupsi Bank Pelat Merah, Benarkah BNI Cabang Kayuagung?
- Keamanan Data Harus Jadi Perhatian Bagi Perbankan Digital
Baca Juga
Dalam keterangannya, M Raimon Lauri AR menjelaskan bahwa keterlambatan dalam pembayaran PBB akan dikenakan denda sebesar 1 persen per bulan dari jumlah pajak terutang. Dengan adanya denda tersebut, jumlah tagihan PBB akan terus meningkat sampai kewajiban tersebut dibayar lunas.
"Keterlambatan membayar PBB akan dikenakan denda sebesar 1 persen per bulan dari jumlah pajak terutang. Dengan demikian, jumlah tagihan bakal terus bertambah sampai kewajiban tersebut lunas. Adapun batas akhir pembayaran PBB sampai tanggal 30 September 2024," jelasnya.
Untuk memudahkan Wajib Pajak (WP), Bapenda Palembang telah menyediakan layanan mobil keliling yang akan ditempatkan di seluruh Kecamatan di Metropolis dengan jadwal yang sudah ditetapkan.
Selain itu, WP dapat melakukan pembayaran melalui berbagai saluran yang tersedia, seperti kantor POS, Bank Sumsel Babel, internet banking, serta minimarket seperti Alfamart dan Indomaret.
M Raimon Lauri AR juga menekankan bahwa setiap rupiah yang dibayarkan oleh masyarakat adalah bentuk kontribusi nyata bagi pembangunan daerah. Pembayaran PBB yang tepat waktu berkontribusi pada pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan berbagai sektor lainnya, serta merupakan bukti ketaatan sebagai warga negara.
"Dengan membayar PBB tepat waktu, Anda tidak hanya berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kualitas hidup di kota Palembang, tetapi juga menunjukkan kepatuhan Anda sebagai warga negara," pungkasnya.
- PBB Nyalakan Tanda Bahaya, Dunia Sedang Dilanda Epidemi Panas Ekstrem
- Dana Operasional Badan PBB untuk Pengungsi Palestina Hanya Sampai September 2024
- BNI Blokir 214 Rekening yang Diduga Terlibat Judi Online