Walau Menghantam Dunia Usaha, Covid-19 Jadi Momentum Trasnformasi Ekonomi Nasional

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Airlangga Hartarto mengatakan, Pandemi Covid-19 yang berdampak cukup luas juga menjadi momentum untuk merumuskan strategi transformasi ekonomi di Indonesia.


"Meskipun memukul dunia usaha secara luas, pandemi Covid-19 justru menjadi momentum bagi pemerintah, untuk merumuskan kembali transformasi ekonomi, salah satunya di bidang pariwisata," ujar Airlangga pada Rapat Koordinasi Pimpinan (Rakorpim) Komite PC-PEN di Bintan, Kepulauan Riau, Jumat (25/9/2020).

Pariwisata, kata Airlangga, menjadi salah satu sektor yang harus segera didorong untuk pemulihan.

"Banyak ekonomi daerah yang menggantungkan pada sektor ini, sekaligus juga paling mudah dan terbuka untuk menyerap tenaga kerja. Bahkan, jumlah tenaga kerja di bidang pariwisata terus naik sejak tahun 2010," katanya.

Menko Perekonomian ini menyebutkan, daerah-daerah perekonomiannya bergantung pada pariwisata telah mengalami kontraksi yang cukup dalam selama pandemik.

"Beberapa daerah seperti Bali dan Kepri yang sangat mengandalkan sektor pariwisata, telah mengalami kontraksi selama dua kuartal berturut-turut. Bali kontraksi sebesar -1,14 persen dan -10,98 persen, sedangkan Kepulauan Riau tumbuh 2,06 persen (kuartal I), namun kontraksi -6,66 persen (kuartal II)," jelasnya.

Untuk mendorong pemulihan pariwisata nasional dari dampak Covid-19, kata Airlangga, pemerintah tengah mendorong beberapa strategi dan sejumlah program.

"Salah satunya, optimalisasi belanja pemerintah di sektor pariwisata dengan membuat event seperti pada Rakorpim hari ini, yang kita lakukan untuk mendorong mulainya kegiatan wisata dan MICE di lokasi/destinasi wisata seperti di Bintan ini," katanya.

Sambung ketua Umum Partai Golkar itu, pemerintah juga memiliki modal kunci yakt=ni ketahanan ekonomi yang lebih baik jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang perekonomiannya juga terdampak Covid-19.

Indonesia pada kuartal II lalu mencatatkan kontraksi pertumbuhan sebesar -5,32 persen. Meskipun demikian, kondisi Indonesia masih lebih baik dibandingkan dengan negara lain seperti India (-23,9 persen); Malaysia (-17,1 persen); Filipina (-16,5 persen); Singapura (-12,6 persen); Thailand: (-12,2 persen).

"Pemerintah tetap optimistis, dengan modal ketahanan ekonomi yang lebih baik dari negara lain, serta perbaikan berbagai indikator ekonomi, langkah-langkah yang ditempuh pemerintah diharapkan bisa segera memulihkan perekonomian nasional sekaligus mengamankan kesehatan masyarakat dari Covid-19," katanya mantap.

Airlangga menyebutkan juga bahwa selain merancang strategi membangkitkan kembali sektor pariwisata. Rakorpim kali ini juga menjadi percontohan pelaksanaan pertemuan dengan penerapan protokol kesehatan.

"Selain untuk mendorong kegiatan Pariwisata, pelaksanaan Rakorpim kali ini juga dimaksudkan untuk memberikan contoh yang baik mengenai penyelenggaraan acara meeting, incentive, convention, exhibition (MICE) yang menerapkan kepatuhan yang tinggi terhadap protokol kesehatan," pungkasnya.[ida]