Video Dukungan Calon Petahana di OKU Timur Bikin Resah, Kepala Puskesmas Totorejo Diduga Langgar Netralitas ASN

Tangkapan layar video diduga dukung calon Petahana di OKU Timur yang dibuat oleh Kepala UPTD Puskesmas Totorejo/repro
Tangkapan layar video diduga dukung calon Petahana di OKU Timur yang dibuat oleh Kepala UPTD Puskesmas Totorejo/repro

Masyarakat Kabupaten OKU Timur dihebohkan oleh sebuah video yang diunggah di media sosial Facebook oleh akun @Diana Oktarina pada 10 Maret 2024. Video tersebut, yang telah diputar lebih dari 730 kali, menampilkan sekelompok orang, mayoritas perempuan, meneriakkan jargon "OKU Timur Maju Lebih Mulia Yes" yang merupakan slogan dari pasangan calon kepala daerah petahana, Enos-Yudha, untuk Pemilu 2024.


Ternyata, akun Facebook tersebut milik Diana Oktarina, Kepala UPTD Puskesmas Totorejo. Penemuan ini memicu kekhawatiran di kalangan warga OKU Timur mengenai netralitas Diana Oktarina sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

Salah satu warga, Iwan (34), telah melaporkan dugaan pelanggaran netralitas ASN ini ke Bawaslu OKU Timur. Iwan menegaskan bahwa ASN, termasuk PNS dan PPPK, harus menjaga netralitas dan tidak boleh terlibat dalam dukungan politik praktis, apalagi membuat video yang mendukung calon tertentu.

“ASN dan kepala desa memang memiliki hak pilih dalam Pilkada. Namun, mereka dilarang memihak calon tertentu dan membuat video dukungan. Pelanggaran ini dapat berdampak serius dan berpotensi menimbulkan sanksi,” kata Iwan pada Rabu (11/9/2024).

Iwan berharap agar pemilu di Kabupaten OKU Timur dapat berjalan aman dan tanpa gesekan politik. “Saya melaporkan ini ke Bawaslu agar ASN yang melanggar dapat ditindak tegas, sebagai pembelajaran bagi ASN lainnya untuk tetap netral,” tegasnya.

Menanggapi laporan tersebut, Komisioner Bawaslu OKU Timur, Bisri Mustofa, selaku Kordiv Pencegahan, Pengawasan, Parmas, dan Humas, menyatakan bahwa Bawaslu telah melayangkan surat pemanggilan kepada Diana Oktarina.

“Kami memanggil yang bersangkutan untuk memberikan klarifikasi terkait video yang viral di media sosial. Pemanggilan ini merupakan respons cepat kami terhadap laporan masyarakat mengenai dugaan pelanggaran netralitas ASN,” ujarnya.

Bisri menambahkan bahwa video tersebut jelas menunjukkan Kepala Puskesmas Totorejo dan pegawainya mendukung calon petahana dengan menyebut jargon “Maju Lebih Mulia.” “Karena video ini diunggah di akun Facebook pribadinya, kami telah mengirimkan surat pemanggilan untuk meminta penjelasan dari yang bersangkutan,” pungkasnya.