Universitas Al-Azhar Mesir Wisuda Ribuan Mahasiswa "Angkatan Gaza"

Grand Syaikh Al-Azhar Prof Dr Ahmad At-Thoyyib bersama Ketua ASFA Foundation, Dr Syafruddin di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir/Ist
Grand Syaikh Al-Azhar Prof Dr Ahmad At-Thoyyib bersama Ketua ASFA Foundation, Dr Syafruddin di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir/Ist

Kegiatan wisuda Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Saat wisuda ribuan mahasiswa di Al-Azhar Conference Center Kairo dari 40 negara pada Senin (30/10), mereka disematkan sebagai angkatan "Gaza".


Penyebutan tersebut disematkan langsung oleh Grand Syaikh Al-Azhar, Prof. Dr. Ahmad At-Thoyyib sebagai bentuk dukungan nyata Al-Azhar kepada perjuangan rakyat Gaza di Palestina.

Demikian keterangan Ketua ASFA Foundation, Dr Syafruddin yang turut hadir langsung dalam kegiatan wisuda tersebut. Selain Dr Syafruddin, hadir pula Wakil Grand Syaikh Al-Azhar, Prof. Dr. Muhammad Duwaini; Menteri Kebudayaan; Menteri Pemuda dan Olahraga Mesir; Rektor Universitas Al-Azhar Prof. Dr. Salamah Daud; Sekjen Majma' Al-Buhust Al-Islamiyah, Prof. Dr. Nadhir Al-Ayyadh, serta 35 Duta Besar negara sahabat dan tokoh lain.

Sebagai duta Al-Azhar, para alumni diberi pesan untuk memberikan pencerahan kehidupan yang menampilkan wajah Islam moderat dan mewujudkan perdamaian dunia saat bertugas di seluruh penjuru dunia.

Syafruddin yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) ini memaparkan, keberadaan Al-Azhar dalam mencetak dan melahirkan SDM unggulan telah menginspirasi pendirian ASFA Foundation.

"Terima kasih dan apresiasi kami sampaikan kepada Al-Azhar sebagai institusi atas jasa dan peranannya selama ini kepada bangsa Indonesia, dimana para alumni telah berhasil mengambil peran aktif dalam memajukan Indonesia di berbagai bidang," jelas Syafruddin dalam keterangan tertulisnya, Selasa (31/10).

Ia menambahkan, lebih dari 10 abad Al-Azhar secara nyata mendidik dari generasi ke generasi dengan pandangan wasatiyah Islamnya, sehingga risalah Al-Azhar menyebar ke seluruh penjuru dunia.

Pandangan wasathiyah Islam yang dikembangkan Al-Azhar itu menjadi model dan rujukan dalam mewujudkan perdamaian dunia (assalam fil alamin).

"Mesir merupakan pusat peradaban yang menerangi dunia. Keberadaan Al-Azhar di Mesir merupakan tonggak penting dalam menerangi dunia dengan cahaya keIslaman yang ramah dari timur hingga barat," sambung mantan Wakapolri ini.

Sementara itu, Wakil Sekjen DMI yang juga Wakil Ketua Lazis ASFA, KH Anizar Masyhadi menyampaikan, pengalaman Al-Azhar yang mampu bertahan lebih dari 10 abad harus ditiru oleh lembaga pendidikan di Indonesia.

"Pesantren dan lembaga pendidikan di Indonesia telah merasakan hasil yang diperankan Al-Azhar, dimana para alumninya berkiprah di Indonesia menjadi ulama, cendekiawan, rektor, pimpinan pesantren dan ormas keIslaman," tegas KH Anizar.