Unilever Indonesia Hadirkan Refill Station di Jakarta

[RMOL] PT Unilever Indonesia Tbk memperkenalkan Refill Station pertamanya di Jakarta, Selasa (25/2/2020), sebagai bagian Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2020. Proyek ini merupakan mendukung Pemerintah ‘Indonesia Bebas Polusi Plastik pada Tahun 2040’.


Menurut dia, proyek uji coba Refill Station ini merupakan upaya memberikan pilihan kepada konsumen, yang ingin menggunakan produk mereka sekaligus mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai.

Kehadiran Refill Station adalah salah satu contoh penerapan konsep ekonomi sirkular (circular economy), yang selama ini dijalankan oleh Unilever Indonesia, yakni mengedepankan pentingnya unsur penggunaan kembali dan daur ulang, serta mereduksi penggunaan plastik.

Ini merupakan komitmen Unilever secara global untuk paling lambat pada 2025 mengurangi setengah dari penggunaan virgin plastic atau plastik baru, mempercepat penggunaan plastik daur ulang, serta mengumpulkan dan memproses kemasan plastik lebih banyak daripada yang dijualnya.

Ujang Solihin Sidik, Kepala Sub Direktorat Barang dan Kemasan, Direktorat Pengelolaan Sampah, Kementerian LHK mengatakan baru-baru ini pihaknya menetapkan ‘Peta Jalan Pengurangan Sampah Plastik oleh Produsen’, dimana mereka menargetkan produsen untuk bisa mengurangi sampah yang berasal dari produk dan atau kemasan produk sebesar 30% pada tahun 2029.

Target tersebut akan tercapai jika produsen terus melakukan inovasi dan membantu mengedukasi konsumen, untuk menerapkan gaya hidup yang lebih bijak dalam menggunakan plastik serta mengelola sampah dari rumah tangga.

"KLHK sangat mengapresiasi kolaborasi yang dilakukan Unilever dan Saruga dalam menghadirkan Refill Station ini," kata Ujang.

Proyek ini juga mendapatkan apresiasi dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia.

Nani Hendiarti, Plt Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Maritim mengatakan, Indonesia dikelilingi pesisir dan lautan yang memiliki banyak potensi. Namun saat ini kondisinya memprihatinkan karena banyaknya sampah. .

Saat ini konsumen di berbagai belahan dunia ingin ikut berperan dalam melestarikan lingkungan, sehingga kehadiran bulk store atau pack-free store tidak lagi menjadi sebuah trend, melainkan kebutuhan. Tercatat setidaknya ada 24 bulk store di Indonesia, salah satunya adalah Saruga.[ida]