Tuntutan Tidak Dipenuhi, Ratusan Warga Muara Enim Blokade Jalan Tambang PTBA

Ratusan desa Lingga gelar aksi dan blokade jalan akses Banko Barat PTBA. (Noviansyah/RmolSumse.id)
Ratusan desa Lingga gelar aksi dan blokade jalan akses Banko Barat PTBA. (Noviansyah/RmolSumse.id)

Ratusan warga Desa Lingga kecamatan Lawang Kidul Muara Enim, Sumatera Selatan melakukan aksi dan memblokade jalan menuju banko barat PT Bukit Asam (PTBA) Selasa (25/10).


Pantauan di lapangan, puluhan kendaraan karyawan dan angkutan berbalik arah dan tidak diperkenankan  oleh massa aksi masuk ke dalam area tambang, kecuali yang membawa makanan (Catering), atau hal yang urgen lainnya.

Ratusan massa aksi ini membentangkan puluhan spanduk bernada kekecewaan terhadap manajemen PT Bukit Asam (PTBA) yang dinilai tidak mengindahkan hasil mediasi dan keputusan pada aksi sebelumnya, mengenai solusi Kapolres Muara Enim, AKBP Aris Rusdiyanto tentang pembentukan Pokja Desa Lingga.

Sebab,pada aksi sebelumnya masyarakat Desa Lingga diimbau dan minta oleh Kapolres Muara Enim beserta Camat Lawang Kidul, agar dibentuk Pokja Desa Lingga  untuk sebagai jembatan apabila pihak perusahaan Bukit Asam termasuk Sub kontrak lainnya ingin melakukan kegiatan dalam suatu bidang apapun khususnya rekrutmen tenaga kerja, maka kegiatan tersebut dituangkan dalam Pokja Desa Lingga. 

Namun setelah masyarakat pertanyakan atas surat yang terlayang beberapa kali ke PT Bukit Asam (PTBA) dari Desa Lingga perihal Pokja Desa Lingga yang di telah dibentuk pihak manajemen belum mengambil langkah apapun sehingga dinilai ingkar janji.

Ketua tim aksi warga desa Lingga, Amat Nangwi mengatakan, aksi serupa pernah mereka lakukan pada (6/10) kemarin. Dalam mediasi yang sempat dilakukan, disepakati untuk membuat pokja sebagai ruang untuk perekrutan tenaga kerja serta lokasi tambang baru yang akan dikelola oleh pihak PTBA.

Bahkan, pada aksi tersebut dihadiri langsung oleh General Manager Unit PTBA Venpri Sagara dan Kapolres Muara Enim.

"Kesepakatan mengenai Pokja tersebut diketahui oleh camat dan disaksikan langsung oleh GM PTBA, Venpri Sagara, jadi kami tutup jalan ini karena tuntutan masyarakat pada aksi sebelumnya belum terealisasi," ujarnya.

Amat mengungkapkan, satu pekan setelah aksi sebelumnya pihak PTBA semestinya telah melakukan realisasi pembentukan Pokja yang sudah disepakati.

Namun, ketika mereka menanyakan soal pembentukan pokja tersebut, Humas PTBA Gandi mengaku belum mengetahui Pokja yang dimaksud.

"Kami melakukan aksi ini karena sebelumnya sudah tiga kali melayangkan surat, satu dari Pokja dan 2 kali dari desa Lingga, sempat ada undangan Humas PTBA yang kami pikir akan merealisasikan ternyata masih belum ada solusi dan malah balik bertanya sejauh mana perkembangan terkait Pokja ini," terang Amat.

Para massa aksi menurut Amat akan tetap memblokade jalan akses tambang PTBA tersebut sampai adanya kesepakatan terkait Pokja yang telah dibentuk.

“Kami akan bertahan dan memblokade jalan, sampai tuntutan dipenuhi, kalau tidak dipenuhi aksi ini dipastikan akan terus berlangsung," tegasnya.