Geram tuntutan pembersihan limbah dan debu tidak dipenuhi perusahaan, puluhan warga kelurahan Lebuay Bandung Kecamatan Merapi Timur kabupaten Lahat menggelar aksi putar balik mobilitas angkutan Batu bara yang melintas di jalan nasional yang menghubungkan Kabupaten Muara Enim-Lahat tepatnya di Kelurahan Lebuay Bandung, Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat, Selasa (21/3) malam.
Pantauan di lapangan, puluhan warga Lebuay Bandung sudah berjaga-jaga mengamankan jalan raya dari mobilitas angkutan Batubara sejak pukul 17.30 WIB, sekira pukulu 18.30 WIB warga mulai memutar balik angkutan Batu bara yang memaksakan untuk melintas.
Terlihat antrean panjang angkutan Batu bara yang bersiap untuk putar balik, dampak dari penyetopan ini pula ratusan kendaraan pengakut Batu bara memadati beberapa bahu jalan dan Terminal Regional Muara Enim.
Ada 5 perusahaan yang dituntut masyarakat untuk dapat melakukan pembersihan debu-debu dan limbah Batu bara akibat mobilitas angkutan Batu bara di jalan raya yang melintasi kelurahan mereka seperti PT BAS, PT MME, PT SBP, PT PGU dan PT BGG.
Tokoh Masyarakat Lebuay Bandung, Ramli mengatakan aksi ini merupakan bentuk dari ketidakpuasan masyarakat Lebuay Bandung, terkait permasalahan angkutan Batubara yang melintas di jalan raya umum.
Selama ini, kata dia, tidak ada usaha pendekatan dari pihak perusahaan, atau semacam konpensasi kepada masyarakat yang terkena dampak Batu bara.
Aksi putar balik akutan ini, menindaklanjuti aksi damai yang sebelumnya pernah dilaksanakan pada satu bulan lalu, kemudian dilakukan mediasi oleh Polres Lahat, ternyata dua hari yang lalu belum ada keputusan, titik temu antara pihak perusahaan dengan masyarakat.
"Saya sebagai tokoh masyarakat berharap, ada semacam senergi antara masyarakat Lebuay Bandung yang menjadi korban angkutan Batu bara yang melintas di jalan umum ini, tuntutan kita agar debu-debu itu dibersihkan, dilakukan penyiraman, penyapuan sehingga masyarakat merasa nyaman," jelas dia.
Karena tidak ada kesepakatan itulah, pihaknya melakukan kegiatan putar balik angkutan Batu bara, diakui Ramli, kegiatan hari ini sudah disampaikan pada waktu rapat di Polres, supaya pihak perusahaan menghentikan dahulu Hauling yang melintasi jalan umum ini, dengan harapan akan ada titik temu antara masyarakat dengan perusahaan.
Aksi ini akan dilakukan sampai ada titik temu, kemungkinan akan dilakukan sampai subuh, jadi kami berharap ada keputusan yang bisa diambil baik oleh pemerintah, penegak hukum, perusahaan dan masyarakat. sehingga tidak mengganggu kenyamanan, karena jalan ini banyak pihak yang menggunakan," pungkasnya.
Kapolres Lahat, AKBP S Kunto Hartono melalui Kapolsek Merapi, AKP Herman Akhiri mengatakan bahwa sebelumnya sudah dilakukan mediasi di Polres Lahat namun titik temu antara keduanya (Masyarakat dan Perusahaan) tidak ada, maka sore ini, diketahui ada aksi spontanitas masyarakat Lebuay Bandung yaitu memutar balik angkutan Batubara yang datang dari arah Muara Enim.
Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya melakukan pengawalan untuk memastikan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan konsentrasi terhadap jalur utama lalu lintas tetap lancar.
"Harapannya antara perusahaan dan warga bisa bertemu untuk menyatukan persepsi, setidaknya ada 5 sampai 6 perusahaan yang dituntut oleh masyarakat untuk melakukakan penyiraman dan penyapuan terhadap debu-debu aktivitas angkutan Batubara yang melintas di jalan raya ini," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, puluhan warga kelurahan Lebuay Bandung Kecamatan Merapi Timur kabupaten Lahat menggelar aksi damai terkait mobilitas angkutan Batubara yang melintas di jalan nasional, yang menghubungkan Muara Enim-Lahat, tepatnya di Kelurahan Lebuay Bandung, Senin (27/2).
Aksi tersebut lantaran warga Kelurahan Lebuay Bandung belum mendapatkan jawaban atas permintaan pembersihan debu dan limbah Batubara dari simpang tiga batas Kabupaten Muara Enim dengan Lahat sampai ke jembatan rel Kereta Api wilayah Kelurahan Lebuay Bandung.
- Macet Panjang di Perlintasan Kereta Muara Enim
- Puluhan RKAB Tambang Batu Bara Ditolak Kementerian ESDM
- Dituding Tidak Transparan Gunakan Anggaran, Kades di Lahat Diminta Mundur