Transaksi Emas Masih Jadi Komoditi Idola di JFX Sepanjang 2021

Ilustrasi emas. (Istimewa/rmolsumsel.id)
Ilustrasi emas. (Istimewa/rmolsumsel.id)

PT Bursa Berjangka Jakarta atau Jakarta Futures Exchange (JFX) dan PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) mencatat pertumbuhan positif volume transaksi di tahun 2021. Dimana, komoditi emas masih menjadi idola dalam transaksi.


Direktur Utama JFX, Stephanus Paulus Lumintang mengatakan di tahun 2021 ini volume transaksi mengalami peningkatan sebesar 1,41 persen dibandingkan tahun 2020. Tercatat, ditahun 2020 yakni mencapai 9.433.343 lot kini menjadi 9.566.181 lot ditahun 2021. Pertumbuhan positif pada tahun 2021 ini ditandai dengan pencapaian volume transaksi multilateral JFX yang berhasil mencapai angka 2.039.083 lot atau mengalami peningkatan 21,41 persen dari tahun sebelumnya. 

Dia mengaku komoditi emas ini masih penyumbang kontribusi terbesar dengan volume transaksi sebesar 716.752 lot, diikuti oleh Olein dengan 643.443 lot, dan Kopi dengan transaksi 605.674 lot. "Komoditi emas ini masih menjadi idola di tahun 2021," katanya.

Untuk produk bilateral, JFX berhasil mencatat volume transaksi sebesar 7.527.098,42 lot atau mengalami penurunan 2,99 persen dari tahun sebelumnya. Loco Gold masih menjadi penyumbang volume transaksi terbesar untuk produk bilateral dengan pencapaian sebesar 6.380.480,4 lot, diikuti indeks dengan  555.706 dan forex dengan 502.720,1 lot. Selain produk multilateral dan bilateral, salah satu produk unggulan yang dimiliki JFX adalah perdagangan timah murni batangan. Pada tahun 2021 JFX sebagai Bursa Timah berhasil mencatat pencapaian volume transaksi sebesar 44.735 ton, dengan berhasil mencapai harga tertinggi pada tanggal 20 Desember 2021 sebesar $40.205  per metrik ton.

"Pencapaian ini merupakan kontribusi bersama khususnya para anggota bursa JFX selama tahun 2021 dan ini menandakan pertumbuhan industri perdagangan berjangka dari waktu ke waktu," terangnya. 

Meningkatnya transaksi ini merupakan sinergi dan kolaborasi serta kepercayaan masyarakat dalam berinvestasi di perdagangan berjangka semakin meningkat. Karena itu, pihaknya akan terus memberikan literasi, sosialisasi dan edukasi agar menghasilkan dampak positif. "Inovasi teknologi terus dikembangkan dan disesuaikan dengan perkembangan jaman untuk memenuhi harapa dan ekspektasi dari para investor dan pemangku kepentingan lainnya," tutupnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero), Fajar Wibhiyadi mengatakan kenaikan volume transaksi ini menunjukkan bahwa sektor perdagangan berjangka komoditi menjadi salah satu pilihan investasi masyarakat. Untuk itu, sebagai lembaga kliring pihaknya kedepan akan terus mendorong pertumbuhan transaksi ini. "Perdagangan berjangka komoditi memiliki potensi besar untuk berkembang di Indonesia, dan salah satu kuncinya adalah adanya pemahaman yang baik dari masyarakat terkait industri ini, khususnya dari risiko investasi," pungkasnya.