Tingkatkan Persaingan dengan Xbox, PlayStation Sony Beli Studio Game Bungie Inc

Gedung PlayStation. (Istimewa/net)
Gedung PlayStation. (Istimewa/net)

PlayStation Sony meningkatkan persaingannya dengan Xbox Microsoft dengan membeli studio game Bungie Inc, Senin kemarin (31/1).


Bungie Inc ini merupakan pengembang asli Halo milik Xbox dan juga membuat franchise game populer Destiny.

Sony Interactive Entertainment mengatakan untuk membeli penerbit game independen yang berbasis di Bellevue, Washington yakni Bungie Inc. pihaknya menghabiskan dana sebesar 3,6 miliar US Dolar atau sekitar Rp54 triliun. Dimana, sebelumnya, Microsoft membeli Bungie Inc ini pada tahun 2000 lalu. Namun, di tahun 2007 memisahkan studio game sambil mempertahankan hak kekayaan intelektual untuk waralaba Halo.

Pembelian studio game Bungie Inc ini menyusul langkah Microsoft untuk meningkatkan ambisi game nya yang telah membeli penerbit game terkenal yakni Activision Blizzard seharga 68,7 miliar US Dolar atau sekitar Rp 1.030 triliun. Dengan dibelinya Activision tersebut, maka Microsoft mengakuisisi game seperti Call of Duty dan Candy Crush dan akan segera menempatkan Microsoft di depan Nintendo sebagai perusahaan game terbesar ketiga dalam penjualan global, di belakang Sony Jepang dan raksasa teknologi China Tencent.

Eksekutif puncak Xbox, Phil Spencer, mengatakan kepada situs berita Axios tahun lalu bahwa "kami telah belajar banyak" sejak melepaskan Bungie. Spencer pada hari Senin mentweet ucapan selamatnya kepada PlayStation karena "menambahkan tim berbakat" ke studio gamenya.

Bungie dimulai di Chicago pada tahun 1991 dan membuat hits awal, seperti Mitos dan Marathon, untuk komputer pribadi. Sekarang mempekerjakan sekitar 900 orang dan berbasis tidak jauh dari kantor pusat Microsoft di Redmond, Washington. Divisi video game Sony berpusat di San Mateo, California.