Tersandera Partai Pendukung, Jokowi Kesulitan Tempatkan Orang Profesional Dibidangnya

Presiden RI, Joko Widodo (kiri). (Istimewa/net)
Presiden RI, Joko Widodo (kiri). (Istimewa/net)

Imbas Presiden Joko Widodo terkesan tidak punya nyali menggoyang menteri yang berasal dari kader partai pendukungnya. Dampaknya, masa depan kabinet orang nomor satu di Indonesia itu diprediksi kesulitan merealisasikan visi politiknya.


Pandangan ini disampaikan pengamat politik Universitas Esa Unggul, Jamiludin Ritonga saat ditanya masa depan kabinet Jokowi, Jumat (17/6).

Menurut Jamiludin, hasil reshuffle kabinet Rabu (15/6) yang dilakukan kemarin menguatkan kesan bahwa sebagai presiden Jokowi justru terkesan tersandera partai pendukungnya.

"Kesannya Jokowi tak punya nyali me-reshuffle memgeri dari partai politik. Jokowi terkesan tersandera partai pendukungnya," demikian kata Jamiludin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (16/6).

Apalagi, bacaan Jamiludin, penunjukan Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan sebagai Mendag dan Hadi Tjahjanto sebagai Menteri ATR/BPN hanyalah semata-mata untuk mengakomodir mereka yang punya jasa.

"Jokowi tak ingin punya hutang politik hingga ia nantinya lengser pada tahun 2024," tandas Jamiludin.

Ia pun berani menarik kesimpulan bahwa pada akhirnya pemerintahan Jokowi akan kesulitan menempatkan orang-orang profesional di bidangnya masing-masing.