Tanpa Pasang Tenda, Masjid Agung Tetap Gelar Salat Iduladha Berjamaah

Masjid Agung Palembang. (Ist/Kemenag)
Masjid Agung Palembang. (Ist/Kemenag)

Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) I Jayo Wikramo Palembang bakal tetap menggelar Salat Iduladha 1442 Hijriah secara berjamaah. Hanya saja, pelaksanaan akan dilakukan secara terbatas dan penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.


Plt Imam Besar Masjid Agung Palembang, Syarifuddin Ya'cub mengatakan, pihaknya sengaja tidak memasang tenda di halaman depan masjid agar salat berjamaah terlaksana dengan protokol yang ketat. Selain itu, pelaksanaan salat ini juga terbatas di dalam masjid.

"Tentunya diharapkan menjaga jarak dan mentaati protokol kesehatan," katanya, Senin (19/7).

Nantinya yang bertugas sebagai khotib yakni Habib Mohammad Faris Al Athos. Sedangkan, imamnya Ustadz H Umar Umayyah Ibrahim. Salat Ied akan dilakukan mulai Pukul 06.15 WIB bersama  jemaah subuh yang ada.

Sedangkan, untuk pelaksanaan kurban akan dilaksanakan setelah salat dengan memperhatikan prokes dan para pemotong juga tetap menggunakan masker serta sepatu boot. Selain itu, pelaksanaan juga akan memperhatikan jarak minimal satu meter antar pekerja.

"Kalau untuk pembagiannya, akan disesuaikan dengan petunjuk dari Surat Edaran Wali Kota Palembang dan Majelis Ulama Indonesia (MUI)," terang dia.

Sementara itu, pengurus Masjid Agung Palembang, Sarnubi mengatakan, sebagai pengurus pihaknya tentunya hanya menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan diantaranya Prokes dalam pelaksanaan sendiri seperti tempat cuci tangan, menjaga jarak dan lain sebagainya.

Untuk pelaksanaannya, tambahnya, di dalam aturan dan edaran sudah dijelaskan masyarakat dianjurkan untuk melaksanakan ibadah di wilayah mereka atau di rumah mereka. Karena itu, menurutnya jemaah yang hadir dalam salat Iduladha ini hanya 10 persen dari total kapasitas yakni 20 ribu jemaah.

"Jumlah ini biasanya hanya jemaah salat subuh saja. Jadi tidak terlalu banyak," jelas Sarnubi.