Surplus Listrik Sumsel Mencapai 1.379 Megawatt

Ilustrasi pembangkit listrik. (rmol.id)
Ilustrasi pembangkit listrik. (rmol.id)

Total pembangkit listrik di Sumsel diklaim menghasilkan daya hingga 2.168 Megawatt (MW). Ini bersumber dari sejumlah pembangkit listrik yang berasal dari berbagai energi seperti tenaga uap dari pembakaran batubara, tenaga surya, gas dan panas bumi.


Di sisi lain, kebutuhan listrik atau beban puncak di Sumsel hanya mencapai 36,39 persen dari total daya yang dihasilkan pembangkit. Atau hanya mencapai 789 MW. Artinya Sumsel mengalami surplus daya sebesar 1.379 MW.

Plt Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumsel, Herliansyah mengatakan, pembangkit listrik di Sumsel saat ini didominasi tenaga uap. Dimana ada 6 PLTU yang  beroperasi. Diantaranya PLTU Bukit Asam sebesar 260 MW dan PLTU Simpang Belimbing sebesar 227 MW di Kabupaten Muara Enim. Lalu, PLTU Baturaja di Kabupaten OKU sebesar 20 MW.

Kemudian PLTU  Banjarsari sebesar 220 MW dan PLTU Keban Agung sebesar 270 MW di Kabupaten Lahat. Terakhir, PLTU Sumsel 5 sebesar 300 MW di Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin. Total PLTU menyumbang sebesar 1.297 MW atau sekitar 59,82 persen dari total daya yang dihasilkan.

“Sisanya itu dari jenis pembangkit lain. Seperti gas, panas bumi dan tenaga surya,” kata Herliansyah saat dibincangi, Jumat (11/6).

Herliansyah menuturkan penggunaan batubara sebagai sumber energi saat ini tengah digencarkan. Sebab, potensi batubara di Sumsel yang memiliki cadangan sekitar 20 miliar ton harus dimanfaatkan maksimal.

“Kita ini kan daerah penghasil batubara. Jadi harus dioptimalkan agar batubara yang ada bisa diserap dengan baik di dalam daerah,” terangnya.

Adapun kelebihan daya listrik yang dihasilkan, nantinya disuplai ke provinsi lain melalui saluran interkoneksi. “Seperti ke wilayah Sumbagsel, Sumatera Barat hingga Sumatera Utara,” ucapnya.

Menurutnya, penggunaan batubara di dalam daerah nantinya bakal mengalami peningkatan. Pasalnya, sejumlah PLTU sedang direncanakan untuk dibangun. “Jadi diprediksi, konsumsi batubara di wilayah Sumsel bakal meningkat karena ada beberapa PLTU yang akan dibangun,” pungkasnya.