Dinas Pendidikan (Disdik) Sumsel meminta pihak sekolah untuk menyesuaikan kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sesuai dengan kondisi wilayah masing-masing. Pasalnya, hingga saat ini kasus Covid-19 di Bumi Sriwijaya masih tergolong tinggi.
- Disdik Sumsel Sesuaikan Kurikulum SMK dengan Kebutuhan Dunia Kerja
- 10 Ribu Siswa di Sumsel Bakal Dapat Pendidikan Politik
- Jelang PTM di Sekolah, Disdik Sumsel Keluarkan Surat Peringatan Terkait Tawuran Pelajar
Baca Juga
Kepala Bidang SMA Disdik Sumsel, Masherdata Musa'i mengatakan saat ini kondisi Covid-19 di Sumsel masih terbilang tinggi. Karena itu, untuk mencegah kasus Covid-19 meningkat apalagi menulari pelajar. Maka, Disdik Sumsel meminta sekolah untuk menyesuaikan kondisi di wilayah mereka masing-masing jika ingin menerapkan PTM.
"Silakan saja, kalau wilayahnya aman. Kalau, masih tinggi distop saja sementara. Jadi sesuaikan kondisi wilayah masing-masing," katanya, Selasa (1/3).
Meski demikian, jika memang sekolah berkeinginan untuk menerapkan PTM maka harus diatur secara bergantian dan maksimal 50 persen terlebih dahulu atau biasa disebut sebagai PTM terbatas. Dimana, sebagiannya lagi melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau luring. Menurutnya, sejauh ini sekolah sudah memiliki pengalaman terkait PJJ. Hanya saja, memang sangat tidak efektif dan tentunya banyak dampak negatif terhadap para siswa, berbeda halnya dengan PTM.
"Kalau PTM memang membuat anak untuk bisa aktif kembali, tapi kembali lagi ke kondisi wilayah masing-masing," pungkasnya.
- Kasus Korupsi Pengadaan APD Covid-19, Dirut PT EKI Diperiksa KPK
- Tersangka Kasus Korupsi APD Covid-19 Diperiksa KPK
- KPK Kembali Periksa Tiga Saksi Terkait Korupsi APD Covid-19