Sinergi Pemprov dan TNI, Sumsel Perkuat Swasembada Lewat Program Cetak Sawah

Gubernur Sumsel H Herman Deru meluncurkan program strategis cetak sawah seluas 48.000 hektare di sembilan kabupaten, dengan menggandeng Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai mitra pelaksana di lapangan/Humas
Gubernur Sumsel H Herman Deru meluncurkan program strategis cetak sawah seluas 48.000 hektare di sembilan kabupaten, dengan menggandeng Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai mitra pelaksana di lapangan/Humas

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. 


Tahun ini, Gubernur Sumsel H Herman Deru meluncurkan program strategis cetak sawah seluas 48.000 hektare di sembilan kabupaten, dengan menggandeng Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai mitra pelaksana di lapangan.

Penandatanganan kontrak pelaksanaan program tersebut digelar di Auditorium Bina Praja Pemprov Sumsel, Rabu (18/6/2025), dihadiri jajaran TNI, kepala daerah, serta perwakilan dinas pertanian kabupaten/kota.

“Ini kerja besar dan strategis. Cetak sawah bukan pekerjaan mudah, tapi jika dilakukan bersama-sama, hasilnya akan luar biasa untuk rakyat,” ujar Herman Deru dalam sambutannya.

Program cetak sawah ini akan dilakukan di sembilan kabupaten, termasuk Ogan Komering Ilir, OKU Timur, Ogan Ilir, Musi Banyuasin, dan PALI. Untuk tahap awal, lahan seluas 1.800 hektare siap digarap bersama TNI. 

Target jangka pendeknya, sekali panen dapat menghasilkan 300 ribu ton gabah kering giling, dan bisa mencapai 600 ribu ton jika dua kali panen dalam setahun.

“Ini bukan hanya proyek pertanian, tapi proyek strategis ketahanan nasional. Kami ingin Sumsel jadi garda terdepan pangan Indonesia,” tegas Herman Deru.

Namun demikian, Gubernur mengingatkan pentingnya keberlanjutan produksi. Menurutnya, sawah yang dicetak harus menjadi lahan pertanian aktif, bukan hanya proyek sementara yang berhenti di tengah jalan.

Gubernur juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada jajaran TNI, mulai dari Pangdam II/Sriwijaya, Danrem, Dandim, hingga Babinsa, yang telah bekerja langsung di lapangan mendukung program ini.

“Tenaga, pikiran, dan dedikasi mereka sangat berarti. Ini sinergi nyata yang patut dicontoh,” tambahnya.

Kepala Dinas Pertanian Sumsel, Bambang Pranomo, menyebutkan bahwa ada tambahan 23.800 hektare lahan yang akan dikontrak, sambil menunggu finalisasi dan penyesuaian dari Kementerian Pertanian. Ia optimistis target tercapai melalui percepatan administrasi dan verifikasi lahan.

Bambang juga menekankan bahwa lokasi cetak sawah harus memenuhi berbagai kriteria teknis seperti luas minimal, legalitas tanah, serta kesesuaian tata ruang dan kawasan budidaya.

Penandatanganan kontrak program ini dilakukan antara Danrem 044/Gapo dengan dinas pertanian kabupaten seperti Muara Enim, OKU Timur, Musi Rawas, dan PALI, sebagai bentuk komitmen lintas sektor untuk mendukung Sumsel sebagai lumbung pangan nasional.