Sengit, Pilkada Lampung Diprediksi Bakal Munculkan Lima Klaster Cagub

Arinal Djunaidi dan Herman HN pada suatu kesempatan/Ist
Arinal Djunaidi dan Herman HN pada suatu kesempatan/Ist

Pemilihan Gubernur (Pilgub) Lampung baru akan berlangsung pada 27 November 2024 mendatang. Tetapi sejumlah nama tokoh mulai bermunculan digadang-gadang potensial maju kontestasi ini. Sejumlah nama kebanyakan masih tokoh lama. Namun, tak menutup kemungkinan ada wajah baru.


Pengamat politik Universitas Lampung (Unila) Bendi Juantara mengatakan, sudah ada beberapa nama tokoh potensial untuk maju dalam Pilgub Lampung 2024.

"Tentu saja yang potensial adalah incumbent atau petahana Gubernur Arinal yang punya investasi politik yang lebih unggul dibandingkan kandidat lainnya," ujar Bendi Juantara dikutip dari Kantor Berita RMOLLampung, Rabu (22/3).

Menurut Dosen Ilmu Pemerintahan Unila ini, Arinal diuntungkan dari progam dan kebijakannya saat menjabat yang dapat menyisir akar rumput. Belum lagi, prestasi Arinal bisa jadi pertimbangan rakyat untuk memilih kembali Ketua Golkar Lampung itu.

"Wakil Gubernur Chusnunia Chalim (Nunik) juga punya peluang yang sama. Selain karena alasan yang sama, dia juga tokoh penting di PKB dan organisasi keagamaan di Lampung (NU)," sambungnya.

Selain keduanya, Bendi melihat ada dua pemimpin perempuan di Lampung yang populer dan berkontribusi banyak untuk daerah yang dipimpinnya.

Keduanya adalah Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana dan Bupati Tanggamus Dewi Handajani. Selain itu, ada sosok mantan Bupati Tulang Bawang Barat (Tubaba), Umar Ahmad yang juga jadi perhatian.

"Umar Ahmad mampu mengemas aspek yang minimal menjadi aspek yang positif bagi daerah. Pembangunan dan inovasi di Tubaba tak lepas dari kepemimpinannya," kata dia.

Meski begitu, lanjut Bendi, peta politik masih buram dan belum dapat dilihat secara utuh. Gambaran ini dapat dilihat lebih jelas pasca hasil Pemilu 2024 diketahui.

Sementara itu, menurut pengamat politik Darmawan Purba, ada beberapa pengelompokan kandidat calon gubernur potensial. Setidaknya, akan muncul lima klaster.

Pertama, kelompok petahana yaitu Gubernur Arinal Djunaidi, Wakil Gubernur Chusnunia Chalim dan gubernur sebelumnya, Muhammad Ridho Ficardo.

Kedua, pimpinan parpol dominan, seperti Sudin dari PDIP, Rahmat Mirzani Djausal dari Gerindra, Herman HN dari Nasdem. Ketiga, kelompok tokoh masyarakat Lampung, seperti Brigjen (Purn) Edward Syah Pernong.

Keempat, mantan dan kepala daerah menjabat, misalnya Mantan Bupati Tubaba Umar Ahmad dan Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad.

Kelima, politisi dan kepala daerah perempuan seperti Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana dan Bupati Tanggamus Dewi Handajani.

"Peta ini masih sangat cair, menimbang proses kandidasi calon presiden dan wakil presiden akan sangat memengaruhi proses kandidasi pilgub dan pilkada di daerah," pungkasnya.