RMOLSumsel. Tragedi Susur Sungai Sempor yang menimpa para siswa SMPN 1 Turi di Yogyakarta harus menjadi semua pihak. Terlebih sekolah dan lembaga serta instansi terkait, yang harus memerhatikan manajemen risiko ketika melakukan kegiatan di alam terbuka.
- Segera, UIN Raden Fatah Palembang Hadirkan Program Studi Magister Komunikasi
- Dapat Pembekalan Manajerial, 49 Calon Kepala Sekolah di OKI Siap Menjabat
- PPDB Sumsel Hanya Sediakan Empat Jalur Seleksi
Baca Juga
Demikian disampaikan Komisioner KPAI Bidang Hak Sipil dan Partisipasi Anak Jasra Putra. Ia menanggapi peristiwa meninggalnya sejumlah siswa SMPN 1 Turi dalam kegiatan susur sungai di Sungai Sempor, Yogyakarta, Jumat kemarin.
“Begitu juga sekolah perlu mengindahkan dan memantau peringatan BMKG tentang kondisi cuaca ekstrem yang sewaktu-waktu bisa terjadi, harus menjadi pertimbangan ketika ingin melaksanakan kegiatan di alam,” ujar Jasra, Sabtu (22/1/2020) kepada Kantor Berita RMOLJabar.
Selain itu, pihaknya berharap ada investigasi darimana arus kencang yang langsung menerjang para siswa, hingga terseret arus dan meninggal.
“Dinas Pendidikan Sleman juga sebaiknya mengawasi dan mengingatkan agar kegiatan yang dilaksanakan di luar sekolah apalagi di alam, perlu mendapat perhatian lebih dalam kondisi cuaca yang sewaktu waktu berubah,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya juga menghaturkan bela sungkawa terhadap siswa yang meninggal dalam kegiatan susur sungai yang diikuti 257 siswa SMPN 1 Turi. [ida]
- Sekda dan Kadisdik Temukan Plafon Sekolah di Palembang Nyaris Roboh
- Desa Qur’an RTYD Padukan Pendidikan Islam dengan Alam, Cetak Santri Religius dan Mandiri Pangan
- Beasiswa Sawit 2024: Kuliah Gratis Plus Magang dan Uang Saku untuk 3 Ribu Orang