Ekspor pertanian Kolombia berhasil melampaui 8 miliar Dolar AS (Rp125 triliun) pada tahun 2023, dengan pisang sebagai salah satu produk utamanya.
- Konflik Gaza, Dubes Israel Diusir Pemerintahan Kolombia
- Kolombia Diguncang Gempa 6,3 Magnitudo, Satu Warga Tewas
- Terlibat Pencucian Uang, Anak Presiden Kolombia Ditangkap
Baca Juga
Presiden Asosiasi Petani Pisang Magdalena dan La Guajira (Asbama) Jose Francisco Zuniga, mengatakan penjualan pisang terus mengalami peningkatan terutama di wilayah seperti Magdalena dan La Guajira, di mana aktivitas Pelabuhan Santa Marta sangat penting untuk ekspor sekitar 50.000 kontainer pisang.
"Tahun lalu, Kolombia mengekspor sekitar 900.000 ton pisang. Magdalena, Cesar, dan La Guajira menyumbang 50 persen dari ekspor tersebut. Dari tahun 2022 hingga 2023, ekspor meningkat sebesar 20 persen," kata Zuniga, seperti dikutip dari Fresh Plaza, Sabtu 26 Oktober 2024.
"Amerika Serikat menjadi pasar tujuan utama dengan pangsa 32 persen. Diikuti oleh Belgia 28 persen, Inggris, dan Jerman," ujarnya.
Zuniga mengatakan, daerah yang paling produktif berada di kotamadya Zona Bananera, yang memiliki 12.000 dari 19.000 hektar pisang di Kolombia.
Ia juga mengatakan bahwa tantangan lingkungan yang mereka hadapi sangat signifikan.
"Kami menemukan bahwa 50 persen air hilang melalui penyaringan, kami membutuhkan bantuan pemerintah dengan langkah-langkah untuk meningkatkan infrastruktur dan budaya lingkungan yang lebih baik," ungkap Zuniga.
Selain itu, katanya, harga pisang internasional tidak mengalami kenaikan selama lebih dari satu dekade.
"Permintaan pasar telah meningkatkan biaya tenaga kerja hingga 45 persen, tetapi investasi tersebut tidak tercermin dalam harga pasar di Eropa," kata Zuniga.
- Prabowo Kesal Jepang Tolak Ekspor Pisang Dari Indonesia
- Konflik Gaza, Dubes Israel Diusir Pemerintahan Kolombia
- Kolombia Diguncang Gempa 6,3 Magnitudo, Satu Warga Tewas