Donasi penanganan Covid-19 sebesar Rp2 triliun yang dikeluarkan mendiang Akidi Tio ternyata sudah dikumpulkan sejak lama. Itu merupakan hasil jerih payah almarhum semasa hidup.
- Lanjutan Kasus Sumbangan Palsu Rp2 Triliun Anak Akidi Tio, Polisi Segera Gelar Perkara
- Hasil Tes Kejiwaan Heriyanti Keluar, Direktur Reskrimum: Karena Ini Medis, Tidak Bisa Kami Sampaikan
- Polemik Rp2 Triliun Akidi Tio Berlanjut, Kapolda Sumsel: Masih Kami Dalami
Baca Juga
Pengusaha kelahiran Langsa, Aceh Timur tersebut lantas membuat wasiat kepada anak-anaknya agar menyalurkan uang tersebut di saat masa sulit yang dihadapi masyarakat.
Fakta tersebut terungkap saat awak media menyambangi kediaman anak bungsu Akidi Tio, yakni Herawati, di Jalan Tugu Mulyo, Kelurahan 20 Ilir, Kecamatan 1 Ilir, Rabu siang (28/7). Saat itu, Herawati dan suaminya, Rudi Sutardi baru saja pulang melakukan vaksinasi. Kedua pasangan ini sangat sederhana. Terlihat dari pakaian yang dikenakannya.
Rumah dua tingkat itu memiliki halaman yang cukup luas. Pagarnya berdiri sekitar dua meter. Di setiap sudut rumah, tampak banyak kamera CCTV yang terpasang.
Pasutri itu tampak terkejut dengan kedatangan awak media yang cukup ramai. Terutama Herawati. Ia menolak untuk diwawancarai. “Silakan kalau mau tanya langsung Prof Hardi saja. Keluarga sudah serahkan sama beliau semua,” ucapnya singkat yang langsung masuk ke dalam rumah.
Sementara, suaminya Rudi mau berbagi sedikit informasi mengenai asal muasal dana tersebut. Rudi mengatakan, uang donasi itu bukanlah inisiasi dari anak-anak almarhum. Melainkan sudah disiapkan langsung oleh almarhum Akidi. Sebelum wafat, Akidi mengingatkan anak-anaknya untuk memberikan uang tersebut di masa-masa sulit.
“Ini wasiat bapak untuk disalurkan saat masa sulit, Kebetulan lagi pandemi. Sehingga kami salurkan,” kata dia.
Rudi menjelaskan, mertuanya tersebut merupakan pengusaha sukses asal Aceh. Lalu, sekeluarga pindah ke Kota Palembang. Akidi sendiri besar di Kota Palembang. Usaha almarhum bergerak di sektor perkebunan kelapa sawit dan kontraktor. Semasa hidup, pria sederhana ini selalu mengajarkan kepada keturunannya untuk selalu berbagi kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Kami menjalankan wasiat mendiang. Kami takut akan jadi karma jika tidak disampaikan,” ungkapnya.
Menurutnya, semasa hidup, Akidi Tio selalu membagikan sedikit hartanya ke orang yang membutuhkan. Mulai dari panti jompo dan orang-orang yang membutuhkan. Pelajaran inilah yang selalu dicontoh dan dipegang teguh oleh anak-anaknya.
Rudi menerangkan, anak kandung Akidi Tio ada tujuh orang. Saat ini mereka menyebar di Jakarta dan Palembang. Sebelum uang ini disalurkan ke Kapolda Sumsel, Irjen Pol Eko Indra Heri, anak-anak mendiskusikan bagaimana penyaluran wasiat itu disampaikan. Hingga akhirnya penyerahan simbolik tersebut dilakukan.
Pihak keluarga enggan untuk diekspos mengenai sumbangan yang diberikan. Rudi mengaku, keluarganya ingin niat baik mertuanya tersebut memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat Sumsel.
“Saya harap duitnya digunakan untuk sebaik-baiknya. Bisa bermanfaat untuk penanganan pandemik di Sumsel. Tidak ada syarat, kami serahkan ke pihak terkait untuk mengelola,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua RT setempat, Fauzi mengatakan, dirinya dan warga lainnya terkejut jika yang menyumbang dana Rp2 triliun untuk penanganan Covid-19 di Sumsel merupakan salah seorang warganya. Ia sendiri tidak mengenal sosok Akidi Tio. “Saya hanya kenal Rudi. Memang orangnya baik. Sering ketemu juga dan ramah dengan warga disini,” tandas dia.
- Perkuat Kesiapsiagaan, Himpala Dharmapala Chakti Latih Anggota dalam Operasi SAR
- 176 Jemaah Haji Sumsel Sudah Melunasi Biaya, 6764 Belum Bayar
- Pengemudi Mobil Wuling Meninggal Dunia Usai Tabrak Taman Jalan di Lubuklinggau