Sebanyak 28.900 pendaftar Relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Dengan perincian 5.500 sukarelawan medis dan 23.400 tercatat sebagai sukarelawan nonmedis. Tapi tak sampai 10 persen dari jumlah itu yang memenuhi syarat.
- Kecelakaan Maut di OKU Mobil Travel Vs Truk, Penumpang Tewas Mengenaskan
- Hari Pertama Ramadhan, Serangan Israel Tewaskan 67 Warga Palestina
- Cegah Tawuran dan Balap Liar, Polrestabes Palembang Dirikan 12 Pos Pemantau
Baca Juga
"Ketika kami buka pendaftaran empat pekan lalu, sudah per hari ini, sudah ada 28.900 yang terdaftar," kata Ketua Relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Andre Rahadian dalam keterangan resminya di Gedung BNPB, Jakarta Timur seperti dilansir JPNN.Com, Rabu (29/4/2020).
Namun, kata Andre, Gugus Tugas masih membutuhkan banyak sukarelawan medis. Sabab, Indonesia kini dalam status pandemi dan kasus baru pasien positif COVID-19 masih banyak ditemukan.
Selain itu, ujar dia, jumlah 5.500 sukarelawan medis yang terdaftar itu tidak seluruhnya bisa dikaryakan. Hanya setengah di antaranya, yang bisa dikaryakan karena memenuhi syarat formal.
Misalnya, pendaftar tidak menyerahkan surat tanda registrasi, surat restu dari orang tua, dan surat yang menyatakan bahwa pendaftar pernah bekerja selama 30 hari di rumah sakit.
"Setelah kami seleksi lagi, yang siap ada sekitar 2.500 sampai 3 ribu. Jadi enggak sesuai dengan semua yang mendaftar," ucap dia.
Secara umum, lanjut Andre, jumlah puluhan ribu sukarelawan nonmedis juga tidak seluruhnya bisa dikaryakan. Dari 23.400 pendaftar, sebanyak 70 persen di antaranya yang bisa dikaryakan karena memenuhi syarat formal.
"Kalau dari yang kami sudah bersihkan datanya, dari data yang kami tampilkan sekarang, ada sekitar 30 persen yang tidak lolos," timpal dia.[ida]
- Karhutla di OI, Manggala Agni Fokus Amankan Jalan Tol dan Gedung Sekolah
- Dikira Tidur, Pengamen Ditemukan Tewas di OKU
- Gudang Penampungan Minyak Ilegal di Babat Toman Terbakar