Memprihatinkan, tampaknya menjadi kata yang tepat untuk menggambarkan kondisi Romlah (67). Warga Kelurahan 2 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang ini menempati rumah tak layak huni, bahkan rumah limas dengan ukuran 8x12 meter itu nyaris roboh karena kondisinya sudah miring.
- Banyuasin Target Bedah 2.459 Unit Rumah Tak Layak Huni
- Pemerintah OKU Timur Bakal Bedah Ribuan Rumah Tak Layak Huni
- Waduh! Masih Banyak Rumah Warga Tidak Layak Huni di Kabupaten OKU
Baca Juga
Di rumah tersebut, Romlah tidak tinggal sendiri. Dirinya bersama keluarga yang terdiri dari kedua kakaknya yakni Mansur (74) dan Cik Ifa (60) dan kedua anaknya Ando (36) dan Rudi (26).
Romlah mengatakan, keadaan seperti ini dijalani sudah berlangsung sejak 15 tahun pasca suaminya meninggal dunia. "Sudah 15 tahun kita tinggal di rumah yang miring ini akibat terpaan angin di kala hujan datang," katanya.
Dia mengatakan selama 15 tahun tinggal di rumah tersebut sudah ada upaya dari sanak keluarga dan tetangga mengusulkan bantuan. Namun, apa daya sampai dengan saat ini tidak ada satu bantuan pun yang datang.
"Saya tidak bisa memperbaiki rumah ini. Karena saya hanya berjualan ikan asin di Pasar 2 Ulu, hasilnya hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari," kata dia.
Dikatakan Romlah, saat hujan turun, rumahnya selalu kebocoran lantaran atap yang sudah rusak. Bahkan saat ada angin kencang terjadi, dirinya khawatir karena takut rumah roboh.
"Saya berharap Pemerintah Kota Palembang dapat memberikan bantuan untuk memperbaiki rumah, agar saat hujan datang atau hujan lebat saya tak takut atau harus pindah ke dapur tempatnya masak," harap dia.
- Banyuasin Target Bedah 2.459 Unit Rumah Tak Layak Huni
- Pemerintah OKU Timur Bakal Bedah Ribuan Rumah Tak Layak Huni
- Waduh! Masih Banyak Rumah Warga Tidak Layak Huni di Kabupaten OKU