Realisasi KUR di Sumsel Capai Rp6,13 Triliun

ilustrasi (ist/rmolsumsel.id)
ilustrasi (ist/rmolsumsel.id)

Realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR)  di Sumsel sampai dengan 30 September 2021 mencapai  Rp6,13 triliun. Dana kredit lunak tersebut telah dinikmati oleh 120.834 debitur.


Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Dirjen Perbendaharaan (DJPb) Sumsel, Lyidia Kurniawati Christyana mengatakan, penyaluran kredit tahun ini sudah melebih dari realisasi tahun sebelumnya atau tumbuh sebesar 12,93 persen dari sisi jumlah debitur. Dimana di 2020, penyaluran KUR terealisasi Rp4,55 triliun dengan jumlah debitur sebanyak 106.998 orang.

“Untuk tahun ini memang ada peningkatan. Karena penyaluran kredit lunak ini bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN),” ujar Lyidia saat dibincangi akhir pekan lalu.

Ia mengatakan, dari jumlah tersebut, pemerintah masih mengupayakan untuk memberikan insentif berupa Perpanjangan Tambahan Subsidi, Marjin KUR, dan Subsidi Suku bunga Non KUR.

“Insentif ini memberikan kemudahan bagi pelaku usaha untuk membayar kredit,” bebernya.

Dijelaskan,  selain KUR, pemerintah juga memiliki progam pinjaman kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melalui program Pembiayaan Ultra Mikro (UMi). Program ini telah menyalurkan kredit kepada sebanyak 16.878 debitur dengan total pinjaman sebesar Rp64,44 miliar.

“Total ada sebanyak 26.761 debitur pembiayaan UMi dengan nilai kredit Rp107,18 miliar untuk tahun penyaluran 2020 dan 2021,” bebernya.

Ia mendorong pemerintah daerah untuk membina pelaku UMKM memanfaatkan pinjaman kredit berbunga rendah tersebut. Sehingga, usaha mereka bisa berkembang.

“Sebab, ada beberapa daerah yang masih belum ada realisasi sama sekali. Seperti Kabupaten Muratara. Artinya, UMi masih belum dimanfaatkan secara merata di Sumsel,” pungkasnya.