Pengguna jalan lintas tengah (Jalinteng) Sumatera mengeluhkan kondisi jalan di Desa Lebak Budi, Kecamatan Panang Enim, Kabupaten Muara Enim, yang saat ini mengkhawatirkan terjadinya longsor.
- Jalan Longsor di Desa Siku, Anggota DPRD Muara Enim Sesalkan Pemerintah Lamban Respon
- Jalan di Kabupaten Lebong Bisa Dilalui Usai Longsor, Pengendara yang Melintas Diminta Hati-Hati
- Perbaikan Ruas Jalan Betung-Mangun Jaya Telan Anggaran Rp 267 Miliar
Baca Juga
Jalan tersebut, tepatnya di lokasi terperosoknya mobil tronton pengangkut semen cair beberapa waktu lalu, menunjukkan kondisi yang mengkhawatirkan. Sebelum mencapai tikungan dari simpang Muara Meo menuju Tanjung Enim, terdapat genangan air yang melanda lebih dari separuh badan jalan.
Ilham (31 tahun), salah seorang warga setempat, mengungkapkan bahwa genangan tersebut dikombinasikan dengan jalan rusak, memaksa kendaraan yang bergerak dari Tanjung Enim menuju Muara Meo untuk melaju ke bagian kanan jalan atau melawan arus.
"Jalan ini sangat rawan terutama untuk kendaraan dengan beban berat. Beberapa bagian telah dipasang Police Line setelah beberapa kendaraan terperosok ke jurang beberapa waktu lalu," ujarnya pada Kamis (11/7).
Menurut Ilham, kondisi ini meningkatkan kekhawatiran pengguna jalan, baik mereka yang menggunakan roda dua, empat, maupun kendaraan berat, karena jalan rusak dan rawan longsor, terutama saat berhadapan dengan kendaraan lain.
"Kami berharap sebagai pengguna jalan agar jalan ini segera diperbaiki, agar ke depan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan akibat kondisi jalan yang memprihatinkan ini," tambahnya.
Sementara itu, Kasman, Anggota DPRD Muara Enim, Dapil V, menyatakan bahwa ia telah mendengar banyak keluhan dari warga sekitar dan pengguna jalan terkait kondisi tersebut.
"Kondisinya memang sangat mengkhawatirkan. Beberapa waktu lalu, ada tiga kendaraan yang terperosok ke jurang, ada beberapa bagian yang rawan longsor dan ada yang rusak berat serta tergenang air," ungkapnya.
Kasman menegaskan bahwa jalur lintas Sumatera adalah jalur dengan mobilitas tinggi, sehingga sangat penting bagi pemerintah, terutama Pemerintah Provinsi, untuk segera melakukan perbaikan.
"Jalan ini adalah jalan nasional, sehingga kewenangannya untuk perbaikan atau pembangunan tidak bisa dilakukan oleh pemerintah setempat. Saya menekankan kepada pihak terkait untuk segera turun ke lokasi dan mencari solusi terbaik agar jalur lintas ini tetap aman dan dapat digunakan dengan nyaman oleh semua pengguna," pungkasnya.
- Genjot Digitalisasi Sekolah, Pemkab Muara Enim Jalin Kolaborasi dengan Google For Education
- Resah dengan Angkutan Batu Bara, Warga Muara Enim Tuntut Bupati Buat Perda Khusus
- Tak Ingin Senasib dengan Jembatan Muara Lawai, Bupati Edison Dorong BBPJN Sumsel Percepat Perbaikan Jembatan Enim II