Ratusan Pedagang di Pasar Inpres Muara Enim Terancam Tak Dapat Lapak, Ini Penyebabnya

Ratusan pedagang Pasar Inpres Muara Enim terancam tidak mendapatkan lapak untuk berjualan. (Ist/Rmolsumsel.id).
Ratusan pedagang Pasar Inpres Muara Enim terancam tidak mendapatkan lapak untuk berjualan. (Ist/Rmolsumsel.id).

Pembangunan kembali Pasar Inpres Muara Enim yang sebelumnya terbakar beberapa tahun lalu selesai dilakukan. Kini, para pedagang yang ditempatkan sementara di bangunan eks SMA Negeri akan segera menempati pasar tersebut.


Kepala UPTD Pasar Muara Enim, Herman mengatakan, untuk mendapatkan lapak di Pasar Inpres Muara Enim tersebut, para pedagang harus terlebih dahulu mengikuti pengundian. Namun, persoalan baru muncul karena daya tampung Pasar yang tidak cukup untuk seluruh pedagang. 

"Dalam hitungan kami jumlah total ada sekitar 314 lapak jika di kalikan dua maka sekitar 628 daya tampung, paling banyak 700. Sedangkan jumlah pedagang ada 902 orang," kata dia. 

Dengan sistem pengundian nanti, lanjut Herman, akan ada pedagang yang tidak kebagian lapak, waktu pengoperasian akan disesuaikan dengan selesainya bangun tersebut.

"Mengenai hal tersebut, kami selaku UPTD sifatnya hanya memfasilitasi, kalau akan ada penambahan itu tidak, tapi untuk SK dan perubahan kepemilikan itu bisa, sesuai keinginan mereka (pedagang), bukan kami yang menentukan" ujarnya.

Salah satu pedagang, Supiati mengatakan, sistem pengundian yang yang direncanakan oleh pihak pasar dinilainya kurang tepat, jika tanpa pendataan ulang terkait pedagang aktif atau tidak. "Di pasar ini kan ada pedagang yang kategori aktif, dalam arti setiap hari berdagang serta sudah mendapatkan SK, lebih dari itu setiap hari juga mereka membayar Retribusi," ucap dia. 

"Tentu akan ada kekecewaan dari pedagang aktif yang tidak kebagian lapak, harapannya pihak pasar bisa memikirkan kembali sistem pengundian yang direncanakan tersebut," tandas dia.