Putin Sebut Operasi di Ukraina Keputusan yang Tepat

Presiden Rusia, Vladimir Putin. (Istimewa/net)
Presiden Rusia, Vladimir Putin. (Istimewa/net)

Presiden Rusia, Vladimir Putin menegaskan jika operasi Rusia di Ukraina merupakan keputusan yang tepat. Hal ini untuk melindungi orang Donbass yang berbahasa Rusia di Ukraina timur dan mengakhiri posisi Ukraina sebagai pusat Neo Nazi Anti Rusia.


Hal tersebut ditegaskannya saat tampil di acara Televisi Negara Russia One, Selasa (12/4). Dalam kesempatan tersebut, Putin juga mengunjungi pangkalan ruang angkasa Vostochny di Timur Jauh Rusia, ditemani oleh sekutunya, Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko, untuk menandai ulang tahun keberhasilan Soviet dalam meluncurkan penerbangan luar angkasa berawak pertama di dunia.

Dalam kesempatan ini, Putin kembali menegaskan tujuan negaranya di Ukraina. Ini adalah pertama kalinya Ia berbicara tentang konflik tersebut sejak Moskow menarik pasukannya dari Ukraina utara setelah mereka dihentikan di gerbang Kyiv. Ditanya oleh pekerja badan antariksa Rusia apakah operasi di Ukraina akan mencapai tujuannya, Putin berkata, “Tentu saja. Saya tidak ragu sama sekali”.

"Tujuannya sangat jelas dan mulia. Kami tidak punya pilihan. Itu keputusan yang tepat," kata Putin.

Putin mengatakan tujuan utama Rusia adalah untuk melindungi orang-orang Donbass yang berbahasa Rusia di Ukraina timur dan untuk mengakhiri posisi Ukraina sebagai pusat Neo-Nazi anti-Rusia.

Dalam sambutannya, Putin tampaknya menarik analogi antara penerbangan luar angkasa pertama Kosmonot Yuri Gagarin 61 tahun lalu dan penolakan Rusia terhadap sanksi ekonomi Barat hari ini.

"Sanksinya total, isolasinya komplit, tetapi Uni Soviet masih menjadi yang pertama di luar angkasa," ujar Putin.

"Dan lagian, kami tidak bisa diisolasi. Mustahil untuk mengisolasi siapa pun di dunia modern, terutama negara yang sangat luas seperti Rusia." jelas Putin.

Lukashenko juga menolak dampak sanksi, ia mengatakan "Mengapa kita begitu khawatir tentang sanksi ini?".

Putin, yang telah muncul di mana-mana di televisi Rusia pada hari-hari awal perang, sebagian besar telah mundur dari pandangan publik sejak Moskow menarik pasukannya keluar dari Ukraina utara bulan ini.

Satu-satunya penampilan publiknya dalam seminggu terakhir adalah di pemakaman seorang anggota parlemen Kremlin, di mana ia memberikan sambutan singkat dan tidak secara langsung membahas perang.

Pada Senin (11/4), Ia bertemu dengan kanselir Austria di sebuah kediaman pedesaan di luar Moskow tetapi tidak ada gambar dari pertemuan itu yang dirilis.

Barat menganggap perang Putin sebagai perampasan tanah negara berdaulat. Putin menyebutnya sebagai operasi militer khusus untuk melucuti senjata tetangga Rusia, danmenggambarkan Ukraina sebagai boneka Amerika Serikat.