Progres Pembangunan Tiga Dihaji Capai 34 Persen, Ini Kendala yang Dihadapi

Desain bendungan tiga dihaji di OKU Selatan. (Istimewa/rmolsumsel.id)
Desain bendungan tiga dihaji di OKU Selatan. (Istimewa/rmolsumsel.id)

Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII di tahun 2022 ini fokus dalam mengendalikan banjir. Salah satunya dengan pembangunan bendungan tiga dihaji di OKU Selatan.


"Saat ini progres pembangunan bendungan ini sekitar 34 persen," kata Kepala BBWS Sumatera VIII, Maman Novrayamin, Kamis (7/7).

Dia menjelaskan, proses pelaksanaannya yaitu pengerjaan terowongan pengipas jalan akses. Hanya saja, ada beberapa hambatan yakni lahan yang digunakan harus ditambah. Meski demikian, pihaknya menargetkan pengerjaan bendungan tiga dihaji ini mencapai 40 persen.

"Target progres tahun ini 40 persen tergantung persediaan uangnya," ujarnya.

Dia mengaku mayoritas pembangunan irigasi dan bendungan di Sumsel ini terkendala lahan. Ditambah lagi, anggaran fluktuasi dari ketersediaan APBN. Seperti diketahui, akibat pandemi ini, APBN digunakan untuk mengantisipasi wabah Covid-19. Karena itu, dia tidak dapat memastikan dana yang bakal dikeluarkan untuk setiap daerah dalam pengendalian banjir.

Untuk di Palembang sendiri, pengendalian banjir yaitu melakukan normalisasi Sungai Bendung dan Sekanak Lambidaro. Selain di Palembang, diantaranya normalisasi Sungai Limau Banyuasin.

"Di tahun ini juga kami melakukan konservasi sungai, pantai, dan kolam, serta pemeliharaan insfrastruktur," ujarnya.

Maman menambahkan, program ini merupakan hasil dari Musrenbang yang diakomodir oleh BBWS. Meski demikian, pihaknya juga meminta agar lahan yang menjadi tempat pembangunan dibebaskan. Karena jika tidak dibebaskan maka tidak dapat dikerjakan.

"Inilah nanti yang akan menjadi program prioritas dari BBWS hasil Musrenbang," pungkasnya. 

Untuk diketahui, Bendungan Tiga Dihaji ini ditargetkan akan selesai pada tahun 2023, dengan ketinggian/tinggi puncak mercu bendungan setinggi 122 meter, dengan lebar 950 meter. Bendungan ini nantinya mampu melayani daerah irigasi sebesar 25 ribu Ha daerah irigasi baru dan menyedikan listrik sebagai PLTA sebesar 40 MW.