PPKM Dicabut, Wagub Sumsel Minta Warga Tetap Patuhi Prokes Covid-19

Wakil Gubernur Sumatera Selatan Mawardi Yahya. (dok. Humas Pemprov Sumsel)
Wakil Gubernur Sumatera Selatan Mawardi Yahya. (dok. Humas Pemprov Sumsel)

Wakil Gubernur Sumatera Selatan Mawardi Yahya mengimbau masyarakat  untuk tidak lengah dan tetap waspada meski pemerintah sudah mencabut atau menghentikan PPKM.


 Hal itu menurut Mawardi Yahya sesuai dengan arahan yang disampaikan Menko Maritim dan Investasi (Marves) dan Menkes RI.

“Aktivitas masyarakat silakan berjalan. Tapi ada ketentuan prokes yang tetap dijaga agar ekonomi kita bisa pulih. Sesuai arahan Menkes masyarakat dituntut kesadarannya tetap menjaga prokes. Rumah Sakit agar tetap bersinergi dengan mitra karena ini (Pandemi Covid-19) belum sepenuhnya hilang," kata Mawardi, Selasa (3/1).

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan dalam arahannya mengatakan setelah hampir 3 tahun sejak pandemi Covid-19, pemerintah memutuskan untuk menghentikan kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat. 

Penghentian kebijakan ini menurutnya dilakukan dengan berbagai pertimbangan di antaranya situasi pandemi Covid-19 yang terkendali, tingkat imunitas yang tinggi di masyarakat, kesiapan kapasitas kesehatan yang lebih baik dan pemulihan ekonomi yang berjalan cepat. 

Ia juga mengatakan meski kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat telah dihentikan, menurutnya masyarakat tetap harus waspada karena pandemi belum sepenuhnya berakhir. Monitoring terhadap kasus harus tetap dilaksanakan dan vaksinasi booster harus tetap didorong. Begitupun peran masyarakat terus didorong untuk tetap menjaga penerapan protokol kesehatan. 

"Pemberian obat-obatan dan vitamin harus tetap tersedia si berbagai faskes selama masa transisi. Selain itu pemberian bansos harus tetap diberikan untuk menjaga proses pemulihan ekonomi yang telah berjalan cepat," jelasnya. 

Lebih jauh Luhut mengatakan keberhasilan pengendalian Pandemi Covid menurutnya buah dari kebijakan yang terintegrasi antara berbagai elemen. Pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, Polri, Tenaga Kesehatan, Akademisi, masyarakat dan pihak-pihak lain. 

"Keberhasilan juga berasal dari kerja yang berbasiskan data, ilmu pengetahuan dan menggunakan teknologi. Keberhasilan ini sedianya harus ditiru dan diterapkan dalam kebijakan pembangunan yangblain," ujarnya. 

Luhut juga mengatakan keberhasilan pengendalian Pandemi Covid 19 menunjukkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan mampu mengatasi permasalahan paling kompleks sekalipun. Untuk itu Ia mengajak masyarakat Indonesia untuk bekerja keras mewujudkan Indonesia yang lebih kuat dan sejahtera pasca pandemi Covid 19. 

Selain Menko Marves, dalam rakor itu Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan agar pencabutan PPKM dapat dikomunikasikan kepada masyarakat secara seragam. Menurutnya pencabutan atau penghentian PPKM itu hanya program dari keseluruhan strategi pemerintah dalam menghadapi transisi dari pandemi menjadi endemi. 

" Hal yang penting kita sampaikan ke masyarakat dalam proses transisi ini adalah ini dipastikan dilakuka  bertahap. Akan ada penurunan intervensi pemerintah dan juga kita harap ada peningkatanpartisipasi masyarakat," jelasnya. 

Ia mencontohkan di masa transisi ini peran masyarakat dalam menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarga akan menjadi sangat penting. 

Seperti influenza, DBD meski sempat jadi pandemi besar ini akan menjadi ke level normal. Sehingga masyarakat jangan terlalu euforia dan tetap.menjaga prokes. 

"Jangan euforia dan tetap prokes. rajin cucii tangan dan menggunakan masker. kalau tidak enak badan badan tes dan jika positif bisa isolasi di rumah dan vaksin. Kita harap bertahap agar intervensi kepada masyarakat diturunkan sehingga transisi pandemi menuju endemi di Indonesia berjalan lancar," jelasnya.